MALANG (SurabayaPost.id) – Masyarakat diajak untuk memakmurkan masjid. Ajakan tersebut disampaikan Wali Kota Malang, Sutiaji saat melakukan peletakan batu pertama pembangunan Masjid An Nahdlah, Minggu (11/4/2021).
Dalam acara peletakan batu pertama pembangunan masjid di RW 04, Kelurahan Bunulrejo, Kecamatan Blimbing, Kota Malang itu dihadiri beberapa tokoh. Di antaranya KH As’syari Tafsir, Ketua Surya NU Blimbing, KH Saifuddin Zuhri.
Menurut Wali Kota Sutiaji, masjid itu merupakan rumah Allah. “Tempat beribadah orang muslim,” kata dia yang kala itu didampingi Kepala Dinas Kominfo Kota Malang, M Nur Widianto.
Warga yang ikut membangun tempat ibadah seperti masjid An Nahdlah ini, kata dia, tentu sudah mendapatkan hidayah dan amanah. Sebab, membangun masjid itu bukan hanya untuk orang lain.
“Bangun masjid itu merupakan ibadah yang luar biasa. Sebab, bangun masjid itu juga untuk diri sendiri,” tutur Wali Kota yang akrab disapa Sam Aji ini.
Alasannya, ikut berpartisipasi dalam pembangunan masjid itu merupakan perbuatan baik. Sedangkan perbuatan baik itu untuk diri sendiri.
Makanya, “Jangan sampai hubbud dunya, mencintai dunia secara berlebihan. Kita sudah diingatkan lewat banyak bencana. Mulai banjir, longsor, hingga gempa bumi,” terang dia.
Semua peristiwa bencana alam itu tak terduga. Hidup kata dia, bisa saja sesukanya. “Tapi hidup itu seperti mayat hidup. Kita tidak tahu kapan mati. Kemarin masih telepon-telponan, besoknya tahu-tahu sudah mati,” katanya.
Karena itu dia mengimbau agar berlomba-lomba untuk berbuat baik dan beribadah. Kekayaan, tegas dia, tak dibawa mati. Harta tak ikut saat mati. Yang dibawa mati hanya amal.
“Untuk itu, alhamdulilah saya diberi bagian. Dalam pembangunan Masjid An Nahdlah ini saya ikut bantu Rp 10 juta. Semoga masyarakat lainnya bisa berlomba-lomba berbuat baik sehingga dalam waktu tiga bulan pembangunan masjid An Nahdlah ini sudah selesai,” kata Sam Aji.
Ketua Surya NU Blimbing, KH Zaifuddin Zuhri mengatakan hal senada. Menurut dia, lingkungan RW 04 Bunulrejo ini dapat amanah memakmurkan masjid.
“Masjid itu rumahnya orang mukmin. Jangan sampai karena beda, bikin tak kerasan. Puluhan ribu Masjid kalau rukun semua, insyaa Allah berkah,” katanya.
Kalau ada balak berupa bencana, kata dia, yang diselamatkan Allah adalah orang yang memakmurkan Masjid. Makanya, dia berharap warga yang berpartisipasi kompak dalam menghadapi percobaan selama perjuangan membangun rumah Allah ini. Sehingga pembangunan tersebut cepat selesai.
Sementara itu, Ketua Panitia Pembangunan Masjid An Nahdlah, Didik Saksono menjelaskan bila masjid yang dibangun membutuhkan dana sekitar Rp 1,2 miliar. “Itu sesuai perencanaan awal,” kata dia.
Alasannya, karena masjid tersebut akan dibangun dua lantai. Namun, setelah konsultasi dengan ahli konstruksi, pembangunan masjid itu cukup satu lantai.
Dia beralasan, kontur lahan seluas 190 M2 itu tak memungkinkan untuk dibangun dua lantai. “Kita putuskan satu lantai saja. Soal anggarannya ya kita sesuaikan kebutuhan,” pungkasnya. (Lil)
Leave a Reply