BATU (SurabayaPost.id) – Pengelolaan sampah di Kota Batu menarik perhatian Komisi C DPRD Kabupaten Sidoarjo. Buktinya, sebanyak 15 anggota legislatif asal Kota Delta itu melakukan studi banding ke Dinas Lingkungan Hidup ( DLH) Kota Batu, Kamis (29/4/2021).
Mereka tertarik dengan kinerja DLH Kota Batu yang dinilai mampu mengurangi produksi sampah yang jumlah cukup tinggi. Mereka mempelajari sistem pengolahan sampah di Kota Batu. Termasuk, soal bank sampah yang sudah berjalan.
Hal tersebut, dibenarkan Kepala DLH Kota Batu, Aries Setiawan, Kamis (29/4/2021).
Menurut Aries, mereka fokus di Bank Sampah, karena produksi sampah disana mencapai sekitar 2100 ton dan masih belum memiliki bank sampah. Oleh karena itu, ia mengaku telah memberikan paparan rumus capainya kepada mereka.
“Terkait pengurangan sampah di Kota Batu,karena tengah terbantu dengan adanya sejumlah 178 titik bank sampah yang tersebar di beberapa penjuru Kota Batu. Dari situ ,kita uraikan capaiannya,” paparnya.
Itu, papar dia, DLH Kota Batu dengan produksi sampah kisaran 90 ton perhari.Dijelaskannya tengah menurun sekira 7 ton perhari.Dengan demikian, produksi sampah tersebut, saat ini di Kota Batu berada di angka 83 ton perhari.
“Penurunan volume sampah itu,karena adanya bank sampah.Selain itu, tengah terbantu dengan adanya komunitas yang membuat eco enzim dari sampah,” tegasnya.
Lantas, tegas dia, pengurangan sampah yang dimaksud, juga terbantu dengan adanya Tempat Pembuangan Sampah Reduce, Reuse, Recycle (TPS3R).
“Dari jumlah unit TPS3R sendiri saat ini masih berjumlah 18 unit dari 24 Desa/Kelurahan di Kota Batu. Yang masih belum di Desa Sidomulyo, Desa Mojorejo, Desa Junrejo, Kelurahan Songgokerto, dan Kelurahan Ngaglik,” urainya.
Dari situ, Aries mengaku sedang menargetkan agar bisa terpenuhi pada akhir 2021.
“Sedangkan untuk total anggaran yang disiapkan oleh DLH Kota Batu sekitar Rp 180 juta per unitnya,” timpalnya. (Gus)
Leave a Reply