MAGETAN – Kebutuhan irigasi di musim tanam bagi para petani, menjadi aspek mendasar berlangsungnya keagrariaan. Karenanya ketersediaan sarana dan prasarana keirigasian, menjadi penopang penting terwujudnya pola cocok tanam.
Hal itu yang saat ini tengah dilakukan unsur Pemerintahan Desa Duyung, Kecamatan Takeran, Magetan, Jawa Timur. Pihaknya saat ini tengah berpacu dengan waktu, untuk menyelesaikan pembangunan proyek irigasi saluran tersier di wilayahnya.
Di desa tersebut sejumlah petani terlibat pengerjaan saluran irigasi sepanjang 335 meter. Dikerjakan selama hampir satu bulan ini progresnya telah mencapai 80%.
“Kami berharap sebelum tiba musim tanam padi bulan depan pengerjaan saluran irigasi ini sudah selesai. Sehingga saat petani mulai menanam kebutuhan irigasinya sudah siap,” jelas Kepala Desa Duyung, Komari, yang ditemui jurnalis saat pihaknya mengunjungi proyek, Sabtu (17/06/2023).
Komari mengaku merasa perlu melihat proyek pengerjaan irigasi itu, untuk memastikan pekerjaan tersebut berjalan sesuai yang diharapkan. Menurutnya, diperkirakan dua minggu lagi pekerjaan tersebut telah selesai.
Dikatakan Komari, pembangunan proyek irigasi tersier yang dikerjakan secara swakelola oleh 15 pekerja lokal itu menelan anggaran sebesar Rp. 195 juta.
Dana tersebut, sebut Komari, diperoleh dari bantuan APBN melalui Program Percepatan Peningkatan Tata Guna Air Irigasi (P3-TGAI) Tahun Anggaran 2023. Sedangkan pengerjaan proyeknya dikelola oleh Himpunan Petani Pemakai Air (Hippa) ‘Tani Berkah’ setempat.
“Nantinya irigasi ini untuk menopang kebutuhan air areal persawahan, tak kurang dari seratus hektar luasnya,” terang Komari.
Menyangkut teknis pengerjaan proyek fisik, sebut Komari, pihaknya menerapkan pekerjaan sebagaimana yang telah ditentukan. Dikatakannya, baik kedalaman pondasi, ketebalan dan keringgian talud, lantai dan fisik lainnya sudah disesuaikan dengan permintaan.
Pemerintah desa setempat, ucap Komari, berharap agar semua petani yang tergabung dalam Hippa Tani Berkah dapat memanfaatkan irigasi tersebut semaksimal mungkin, untuk mengolah pertaniannya.
Selain memanfaatkannya, cetus Komari, pihaknya juga berharap agar semua petani mampu merawat sarana prasarana pertanian, agar tidak mudah rusak. (fin)
Leave a Reply