
BATU (SurabayaPost.id) – Aksi teror dengan cara merusak pintu kaca di unit ayam dan daging di Pasar Induk Among Tani Batu, merupakan bentuk protes sejumlah pedagang pasar kepada UPT pasar. Hal ini disampaikan perwakilan pedagang pasar pagi, Sutris, Senin (10/3/2025).
“Kejadian itu merupakan aksi protes sejumlah pedagang pasar pagi. Itu dilakukan karena pintu pasar ayam dan daging tersebut ditutup pada jam empat sore hingga jam dua pagi. Sedangkan aktivitas para pedagang pagi mulai pukul 23.00 Wib hinga pukul 2 dini hari,” ujar Sutris.
Menurutnya, penutupan pintu jam-jam segitu sangat menghambat aktivitas para pedagang. Oleh karena itu, dalam aksi tersebut, menurutnya merupakan bentuk protes sejumlah pedagang kepada UPT Pasar Induk Among Tani Batu.
“Para pedagang minta kepada UPT buka pintu area pasar ayam dan daging pukul sebelas,karena pintu tersebut buat aktivitas pedagang pasar pagi. Dengan ditutupnya itu, tentu menghambat aktivitas pedagang,” jelasnya.
Ditanya motif pengrusakan pintu kaca pasar tersebut, Sutris menyebut bahwa aksi itu dilakukan oleh salah satu pedagang pasar pagi. Dan aksi itu menurutnya sebagai bentuk protes pada UPT pasar.
“Pertama dipecah, namun sudah diganti kacanya. Untuk pengerusakan yang sekarang ini, beda orang dan rencananya juga akan segera di ganti,” katanya.
Sisi lain, kata dia, pintu tersebut tidak dipecah atau dirusak, melainkan hanya dicongkel sehingga mengakibatkan retak kaca. Oleh karena itu, pihaknya berharap agar tidak sampai terulang aksi serupa.
Diketahui pengerusakan pintu kaca di unit ayam dan daging Pasar Induk Among Tani, dengan tinggi 2 meter dan lebar sekitar 1,20 meter itu terlihat retak-retak serta engselnya rusak, diduga akibat tindakan perusakan yang disengaja.
Kepala UPT Pasar Induk Among Tani, Gadis Dewi Primandasari, membenarkan kejadian tersebut. Pihaknya telah berkoordinasi dengan Kepala Dinas Koperasi, Usaha Mikro, dan Perdagangan (Diskumdag) Kota Batu, Aries Setiawan, untuk menindaklanjuti persoalan ini. (Gus)