MALANGKOTA (SurabayaPost.id) – Kota Malang memiliki Perusahaan Umum Daerah (Perumda) TUNAS sebagai salah satu instrumen utama dalam menggerakkan roda ekonomi daerah dan meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD). Namun, hingga saat ini, performa Perumda TUNAS masih belum optimal, sehingga kontribusinya terhadap pendapatan daerah dirasa belum maksimal.
H. Indra Permana SE, MM, anggota Komisi B DPRD Kota Malang, menyoroti pentingnya revitalisasi Perumda TUNAS agar mampu menjalankan berbagai kegiatan usaha dengan efektif dan efisien. “Perumda TUNAS memiliki potensi besar untuk menjadi sumber utama peningkatan PAD. Namun, diperlukan inovasi, manajemen yang lebih profesional, dan fokus pada sektor-sektor strategis untuk mencapai hal tersebut,” ujarnya.
Menghidupkan Rumah Potong Hewan dan Rumah Potong Ayam
Salah satu aset strategis yang dapat dioptimalkan adalah Rumah Potong Hewan (RPH) dan Rumah Potong Ayam (RPA). Menurut H. Indra Permana, yang juga seorang Coach Bisnis, menyatakan bahwa kedua fasilitas ini memiliki peluang besar untuk mendukung kebutuhan masyarakat sekaligus menjadi sumber pendapatan yang signifikan bagi daerah.
“Kita bisa melihat model keberhasilan pengelolaan RPH dan RPA di kota-kota lain, seperti Surabaya dan Bandung, di mana fasilitas ini tidak hanya melayani masyarakat lokal, tetapi juga menghasilkan produk sampingan seperti pupuk organik dan pakan ternak,” jelasnya.
Langkah Nyata untuk Optimalisasi RPH dan RPA:
- Modernisasi Fasilitas
RPH dan RPA harus dilengkapi dengan teknologi modern untuk memastikan kebersihan, efisiensi, dan kualitas produk.
- Contoh: Kota Surabaya telah menggunakan sistem pemotongan hewan otomatis yang lebih higienis dan mampu meningkatkan kapasitas produksi.
- Diversifikasi Produk
Selain menyediakan daging segar, RPH dan RPA dapat memproduksi produk sampingan seperti kulit, tulang, dan limbah organik yang diolah menjadi pupuk atau bahan baku industri.
- Contoh: Di Bandung, limbah tulang hewan diolah menjadi bahan dasar kerajinan, sementara limbah organik diolah menjadi biogas dan pupuk kompos.
- Kerja Sama dengan UMKM
RPH dan RPA dapat menjalin kemitraan dengan pelaku UMKM untuk distribusi daging dan produk olahan.
- Contoh: Kota Malang dapat membuat jaringan distribusi lokal seperti kios-kios daging di pasar tradisional maupun swalayan.
- Penerapan Standar Halal dan Internasional
Dengan memenuhi standar halal dan sertifikasi internasional, produk dari RPH dan RPA dapat dijual ke pasar yang lebih luas, termasuk ekspor.
- Contoh: RPH di Boyolali telah mengekspor daging sapi ke beberapa negara Timur Tengah berkat sertifikasi halal dan kebersihan yang terjaga. Solusi Lain untuk Mengoptimalkan Perumda TUNAS
Selain optimalisasi RPH dan RPA, H. Indra Permana mengusulkan langkah-langkah strategis lain untuk meningkatkan kinerja Perumda TUNAS:
- Pemanfaatan Aset yang Belum Produktif
Memaksimalkan aset milik Perumda TUNAS yang belum dimanfaatkan secara optimal. Contoh konkret adalah pengelolaan lahan kosong yang dapat dijadikan pusat logistik atau gudang sewa bagi UMKM. - Pengembangan Usaha Pariwisata dan Kuliner Lokal
Kota Malang memiliki potensi pariwisata yang besar. Perumda TUNAS dapat mengelola pusat oleh-oleh khas Malang atau food court modern di kawasan wisata seperti Kayutangan dan Alun-Alun. - Digitalisasi Layanan dan Bisnis
Perumda TUNAS perlu mengembangkan platform digital untuk menjangkau lebih banyak pelanggan. Misalnya, aplikasi pemesanan daging dari RPH atau layanan sewa aset milik daerah. - Pengawasan dan Evaluasi yang Ketat
DPRD Kota Malang akan terus memantau dan mengevaluasi kinerja Perumda TUNAS secara berkala. H. Indra menyatakan, “Evaluasi ini penting untuk memastikan setiap langkah yang diambil memberikan dampak nyata bagi PAD.” Harapan untuk Masa Depan
H. Indra Permana optimis bahwa melalui langkah-langkah tersebut, Perumda TUNAS dapat bangkit dan memberikan kontribusi yang signifikan bagi Kota Malang. “Perubahan ini bukan hanya untuk meningkatkan PAD, tetapi juga untuk menciptakan lapangan kerja, mendorong pertumbuhan ekonomi lokal, dan memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat,” tegasnya.
Dengan komitmen dari semua pihak, Perumda TUNAS diharapkan mampu menjadi penggerak utama ekonomi Kota Malang, sekaligus simbol keberhasilan pengelolaan aset daerah yang inovatif dan profesional. (**)