TULUNGAGUNG (SurabayaPost.id) – Dampak pandemi Covid-19 sangat terasa di berbagai sektor kehidupan, terlebih bagi dunia usaha dan dunia kerja. Banyak perusahaan dan unit usaha yang terpaksa menghentikan kegiatan, mengurangi tenaga kerja.
Bahkan di antara mereka terpaksa gulung tikar. Kebijakan work from home dan social/physical distancing yang ditujukan untuk membatasi ruang gerak masyarakat-sebagai upaya menghambat penularan COVID-19 menjadi salah satu faktor penyebab lesunya ekonomi. Kondisi ini terjadi merata hampir di seluruh Indonesia.
Namun, di tengah lesunya aktivis ekonomi, justru ada berkah bagi sektor usaha tertentu. Usaha bidang budidaya tanaman hias dan anggrek adalah salah satu yang justru ketiban rezeki. Begitulah yang dituturkan oleh salah satu pengusaha anggrek di Tulungagung, Jawa Timur, Nandia Anindhita ketika dihubungi secara daring beberapa waktu lalu.
Nandia Anindhita, alumni Program Studi Pendidikan Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), mampu meraup omset Rp. 35-40 juta perbulan selama masa pandemi COVID-19. Meningkat sekitar 40-50% dibandingkan sebelum pandemi terjadi.
“Justru karena adanya pembatasan aktivitas di tempat umum, maka banyak orang yang mencari kesibukan di rumah. Ternyata, banyak orang yang memilih berkebun dan memelihara tanaman. Nah, anggrek menjadi pilihan banyak orang karena perawatannya relatif gampang, indah, dan kadar gengsinya lebih tinggi,” ujar perempuan kelahiran 8 Desember 1994 ini.
Anin, begitu sapaan akrab perempuan pemilik orchids nursery bernama Gudang Anggrek Tulungagung ini, sukses berwirausaha anggrek sejak berstatus mahasiswa. Usahanya fokus pada jenis anggrek Dendrobium. Jenis ini menurutnya lebih mudah dirawat, bunganya indah dan bertahan cukup lama. Usaha dirintis sejak 2016, berbekal pengalaman Pemagangan Biologi, dan hingga kini omset setiap bulannya terus meningkat.
Menurut penuturannya, usaha yang beralamat di Desa Mojoarum, Kecamatan Gondang, Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur ini, adalah inspirasi yang diperoleh dari berbagai kegiatan perkuliahan dan praktikum di kampusnya, khususnya mata kuliah Kewirausahaan serta Botani.
“Alhamdulillah, kuliah di Prodi Pendidikan Biologi FKIP UMM membuat saya tidak hanya siap menjadi guru, tetapi juga siap berwirausaha. Terlebih menjelang lulus ada sertifikasi Kewirausahaan Industri dan berbagai pilihan lainnya, yang tidak banyak diberikan oleh perguruan tinggi lain di Indonesia. Saya memang sedikit menunda waktu lulus, karena fokus ke usaha ini. Namun akhirnya 2019 lulus, dengan skripsi juga tentang anggrek,” ujar perempuan yang rajin berbagi koleksi foto anggreknya di Instagram @nandiaand, @admin_anggrek_tulungagung, dan @gudang_anggrek_tulungagung.
Sisi positif lainnya dari usaha anggrek yang digeluti Nandia Anindita adalah akhirnya banyak orang yang juga ikut memperoleh tambahan penghasilan. Selain ada beberapa orang yang bekerja merawat anggrek, para reseller, jasa pengiriman, dan penjual bahan pemeliharan anggrek juga ikut untung.
“Alhamdulillah, beberapa lokasi perawatan anggrek milik teman saya, kini resmi menjadi milik saya. Memang ada upaya perluasan usaha. Mohon doa Bapak/Ibu Dosen, semoga usaha ini terus barokah dan lancer,” tulisnya melalui pesan singkat. (Aii)
Leave a Reply