BATU (SurabayaPost.id) – Diyakini lebih cermat menerima aspirasi, pedagang Pasar Induk, mengundang Paslon Walikota dan Wakil Walikota Batu Nurochman – Heli Suyanto (NH) ke Pasar Induk Among Tani Batu, Minggu (13/10/2024).
Hal itu menunjukkan rasa kepercayaan besar warga pedagang Pasar Induk Among Tani Batu terhadap Paslon NH, lantaran mereka Paslon putra daerah Kota Batu asal warga dua Sumber, yakni Nurochman warga Sumberejo dan Heli Suyanto warga Sumber Brantas.Terlebih lagi mereka merupakan rekan sejawatnya di DPRD Kota Batu.
Selain itu mereka sama – sama petahana kembali terpilih menjadi anggota DPRD Kota Batu periode 2024 – 2029, kini tengah meletakkan jabatannya karena mencalonkan Walikota dan Wakil Walikota Batu dalam Pilkada 2024.
Paslon Nurochman (PKB) dan Heli Suyanto (Gerindra) mengusung jargon “MBatu SAE” kandidat yang digadang – gadang warga batu sebagai sosok pemimpin Kota Batu mendatang. Alhasil dukungan mereka terus berdatangan, seperti halnya dukungan kali ini datang dari warga pedagang Pasar Induk. Menariknya, mereka bersikap kompak dengan membentuk kelompok “Relawan Among Tani sukseskan Paslon NH ,MBatu SAE nomor urut 1.
“Hari ini juga,kami bentuk Relawan Among Tani pendukung Paslon NH MBatu SAE,” dan alhamdulilah langsung dikukuhkan pada hari ini juga,” ujar Koordinator Relawan Among Tani MBatu SAE,” Damir Mingu (13/10/2024).
Sikap ini, menurutnya sebagai bukti bahwa tidak kaleng – kaleng dalam memberi dukungan kepada Paslon NH nomor urut 1.
“Kami ingin Kota Batu dipimpin orang batu dan membangun Kota Batu bersama warga batu kedepan,” katanya.
Seperti diketahui sejumlah pedagang menilai bahwa Nurochman dan Heli memiliki rekam jejak yang baik dan nyata dalam kontribusinya bagi Kota Batu dan warga.
“Ketika beliau – beliaunya menjabat sebagai wakil rakyat di DPRD Kota Batu, mereka tidak sulit diajak komunikasi dan mau menampung aspirasi masyarakat. Artinya mereka sudah teruji dan tidak hanya sebatas obral janji atau sekadar visi misi pepesan kosong,” ungkapnya.
Terpisah Gatot merupakan pedagang mengaku sangat optimis paslon NH bisa terpilih dalam pilkada mendatang karena kedua tokoh ini sudah terbukti merakyat, yang belum ditemukan pada calon pemimpin lainnya.
“Mereka itu orang Batu asli, jadi sudah pasti lebih paham apa yang diinginkan masyarakat. Kalau ada masalah, kita bisa menyampaikan dengan mudah karena komunikasinya gampang dan tidak berbelit-belit, atau alergi kepada warganya,” katanya.
Selain itu kata dia, Paslon NH karena “MBatu Nyel” asli putra daerah, kecil dan dibesarkan di batu, menurutnya mereka lebih paham tentang Kota Batu dan tidak hanya sebatas katanya.
“Jika semesta mengizinkan menjadi Walikota Batu, kami ingin pengelolaan pasar di Kota Batu bisa lebih baik lagi ke depannya, terutama terkait permasalahan sampah dan parkir,” harap dia.
Senada,Nur Sodiq, seorang penjual bakso di pasar yang sama, berharap agar pasar tetap ramai dan bisa berkembang.Olehkarena itu, ia menilai bahwa paslon nomor urut satu lebih memahami kebutuhan pedagang dibandingkan dengan pasangan calon lainnya.
“Mengingat keduanya adalah putra daerah yang sudah lama berinteraksi dengan masyarakat setempat. Insyaallah, pasangan NH lebih paham kebutuhan kita dibandingkan calon lain. Kami rindu orang Batu yang memimpin Kota Batu, inilah saatnya,” seru dia.
Selanjutnya dukungan serupa disampaikan oleh Cak Kinun, seorang pedagang soto ayam.Menurut dia, Nurochman sebagai putra daerah memiliki kelebihan dalam memahami problematika yang dihadapi masyarakat dan pedagang di Kota Batu.
“Pasar kita ini sudah terkenal, tinggal bagaimana caranya agar kunjungan makin ramai sehingga perekonomian juga ikut naik,”tanya dia.
Menanggapi hal itu,Nurochman menyampaikan dengan dukungan saudara – saudara warga pasar, dengan jargon SAE, dan mengusung 9 program, ketika dirinya terpilih menjadi Walikota Batu aspirasi masyarakat yang ia tampung, kedepan pertumbuhan ekonomi di Pasar Batu yakin bakal meningkat.
“Mohon doa restu dan dukungan kepada semua.Melalui pasar ini pertumbuhan ekonomi pasar batu bisa menjadi kenyataan ketika NH dapat amanah sebagai pemimpin Kota Batu,” katanya.
Itu kata dia, dirinya lahir di Desa Sumberejo, besar di Batu, sekolah dan bekerja di Batu.Alhamdulilah kita juga terpilih sebagai anggota dewan di batu tiga periode.
“Dua periode menjalani penuh sepuluh tahun.Untuk Mas Heli mejalani lima belas tahun di pemerintahan. Mas Heli lahir dan besar serta beraktifitas di Sumber Brantas Batu.Kami kolaosi dari “Mbakyu Nyel”putra daerah.Ini salah satu komitmen kami dengan masyarakat batu,” lanjutnya.
Ia katakan ketika usai pemilihan nanti, karena sama – sama warga Kota Batu, menurutnya akan tetap sama – sama tingal di batu, dan tidak akan pergi keluar daerah batu.Untuk itu, Nurochman untuk kedepan berharap kerap bertemu menjalin komunikasi tentang Kota Batu.
“Kami tidak akan inkar, karena kami sama – sama warga Kota Batu, bersama – sama membangun Kota Batu lebih baik dari yang sudah baik.Perlu diingat Paslon NH, merupakan teman sendiri karena sama – sama putra daerah,” katanya.
Sementara itu Heli Suyanto menyampaikan rasa hormatnya kepada para tokoh warga pasar dalam pertemuan ini.
“Salam hormat kami kepada para tokoh dan ibu – ibu keluarga besar Pasar Induk Among Tani Batu.Ijinkan kami dengan Cak Nur, mohon doa restu dan dukungan dalam memimpin daerah bersama – sama warga daerah sendiri.Kami hadir disini sebagai Paslon Wakil Kepala Daerah tidak hanya sekadar memburu jabatan, atau popularitas,” tambahnya.
Cak Nur dan dirinya kalau hanya sekadar mengejar jabatan dan tidak ada rasa cinta pada daerah kelahirannya, menurut Heli cukup duduk di kursi empuknya dewan tentunya sudah lebih dari nyaman.
“Tapi karena rasa cinta dan sayang pada daerah kelahiranku dan sayang kepada saudara – saudaraku di bumi Kota Batu supaya bisa mengambil kebijakan yang amanah demi kemaslahatan masyarakat.Sehingga kami tinggalkan jabatan di dewan, dan memilih menjadi Palon Walikota dan Wakil Walikota Batu bersama Cak Nur,” katanya.
Itu kata dia, merupakan keinginan besarnya ingin ada andil besar di batu yang selama ini putra daerah tidak punya kesempatan menjadi pemimpin ditanah kelahirannya.
“Jabatan ada batasannya, ketika kami dapat amanah jadi pemimpin di Kota Batu, tentu tidak akan selamanya. Generasi – generasi muda mendatang punya kesempatan juga jadi seorang pemimpin di tanah kelahirannya,” tuturnya.
Ini menurutnya merupakan tantangan besar ketika mendapat amanah dari warga Kota Batu menjadi pemimpin daerah.
“InsyaAllah kami tidak akan mengingkari saudara – saudaraku sendiri di Kota Batu.Lahir di batu, dibesarkan di batu, dan tak mungin ketika usai menjabat akan pergi dari Kota Batu.Dengan jargon “MBatu SAE ” mari bersama satukan tekat mensukseskan Paslon NH untuk Kota Batu lebih baik,” pungkasnya.(Gus)