Surabaya (Surabayapost.id) – Universitas Narotama Surabaya bersama dengan Aliansi Pendidikan Vokasional Seluruh Indonesia (APVOKASI) Jawa Timur meresmikan Klinik UMKM Go Public, yang berpusat di area Universitas Narotama Surabaya, Jl Arif Rahman Hakim nomor 51 Kota Surabaya, pada Selasa 30 Mei 2023. Peresmian ditandai dengan pengguntingan pita oleh Dr. Ir Jamhadi, MBA.
Pada launching sekaligus seminar itu, hadir sejumlah pimpinan perusahaan mitra, yakni Ibu Dewi Sriana Rihantyasni (Kepala Bursa Efek Indonesia/BEI Surabaya), Mulyono Rekso (Pinwil Pegadaian XII Jawa Timur), R. Herry Prijanto (Wakil Pemimpin Wilayah Bisnis SME & Konsumer Bank Negara Indonesia/BNI), Ibu Yenny Herlina (Kepala Kanwil 3 BTN Jatimbalinus), Ibu Abdromeda (Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Jawa Timur), Wakil Bupati Sumenep, Wakil Bupati (Wabup) Sumenep, Hj. Dewi Khalifah, dan sejumlah undangan.
Rektor Universitas Narotama, Dr Arasy Alimudin, S.E., MM., dalam sambutannya menyampaikan diresmikannya Klinik UMKM Go Public bertujuan untuk membantu pelaku UMKM supaya bisa naik kelas. Sementara ini, pelaku UMKM yang telah mendaftarkan diri tidak hanya berasal dari Jawa Timur, melainkan dari berbagai daerah Indonesia.
“Ada yang dari Makassar dan beberapa daerah lain. Kami bangga, tahun ini memasuki tahun kelima Universitas Narotama dipercaya oleh Kemenlu (Kementerian Luar Negeri) jadi pusat studi ASEAN, yang merajut hubungan dengan berbagai universitas di ASEAN,” katanya.
Diberi amanah sebagai Ketua Klinik UMKM Go Public ialah Dr Ir Jamhadi, MBA. Dalam keterangannya, Jamhadi mengaku bangga dengan kehadiran Klinik UMKM Go Public karena bisa berkontribusi membantu pelaku UMKM untuk naik kelas. Klinik UMKM Go Public tersebut dapat dimanfaatkan pelaku UMKM untuk memajukan usahanya.
“Klinik UMKM ini merupakan fasilitas yang bisa digunakan oleh pelaku UMKM untuk berkonsultasi dari sisi produksi, manajerial, permodalan, hingga pemasaran. Dari sisi produksi, kami melibatkan produsen yang berkompeten. Begitu juga sisi pembinaan manajemen usaha, sudah ada tim. Permodalan, ada BNI, BTN, OJK, Pegadaian, yang siap memberikan fasilitas akses permodalan. Ada BEI yang akan membimbing UMKM Go Public. Dari produksi, butuh modal, manajerial, dan market, itu kami sediakan. Silakan daftar, baik itu di bidang usaha kuliner, fashion, kriya, dan usaha lain yang masuk 16 sub sektor usaha,” kata Jamhadi.
Jamhadi mengajak masyarakat yang memiliki usaha di sektor UMKM agar memanfaatkan klinik UMKM Go Public. Tujuannya agar produk UMKM bisa berdaya saing dan berkualitas tinggi, serta punya manajeman yang kuat.
Disebutkan Jamhadi, sampai dengan saat ini, yang telah terdaftar di Klinik UMKM Go Public sebanyak 600-an UMKM. Mereka berasal dari berbagai daerah termasuk dari luar Jawa Timur.
Pelayanan di Klinik UMKM Go Public dilayani langsung oleh pendamping UMKM dan tenaga ahli. Untuk pelayanan dilakukan setiap hari dan jam kerja di kantor Klinik UMKM Go Public, di Universitas Narotama Surabaya.
“Klinik UMKM Go Public ini merupakan wujud keseriusan kami untuk memfasilitasi pelaku UMKM agar bisa berdaya saing global. Jangan takut untuk membuat produk, jangan takut untuk menciptakan produk. Kerjasama dengan Klinik UMKM Go Public yang ada di Universitas Narotama. Kami juga punya fasilitas UMKM Industry Estate. Sekarang bukan zamannya bisnis sendiri, tapi kolaborasi,” kata Jamhadi. (jun)
Leave a Reply