
“Dari pelaksanaan ini, panitia nanti akan melihat dan mengevaluasi bagaimana model-model pelaksanaannya. Karena ini kan cashless juga baru, termasuk halal juga kita ajak kerja sama dengan Bahrul Maghfiroh, bukan berarti ini distandarisasi halal, nanti akan dibedakan untuk halal dan non-halal, akan tetapi untuk halalnya kami siapkan itu,” tambahnya.
Lebih lanjut Wahyu berharap, event ini nantinya menjadi potensi baru di Kota Malang. Selain sebagai gerbang masuk ke Kota Malang, lokasi Madyopuro juga dipilih dengan harapan mampu menjadi penyeimbang perkembangan kawasan di Kota Malang serta dapat mengurai kemacetan yang terpusat di tengah Kota Malang.
“ini merupakan potensi untuk bisa kita angkat, agar Kota Malang berkembang lebih luas lagi sehingga ada keseimbangan antara wilayah timur, barat, utara, dan selatan Kota Malang. Dengan event seperti ini diharapkan ekonomi semakin tumbuh dan bisa mengurai kemacetan,” pungkasnya.
Pada kesempatan ini Wali Kota Malang secara simbolis menyerahkan sertifikat halal kepada para pelaku usaha, serta berkeliling meninjau stan-stan Madyopuro Mangano dan juga merasakan langsung Zona Air Minum Prima (ZAMP) Perumda Tugu Tirta bersama Pengasuh Ponpes Bahrul Maghfiroh Mohammad Bisri dan juga pihak-pihak terkait lainnya. (**)