Fantastis Capaian Retribusi Parkir di Pasar Induk Among Tani Batu Sebesar Rp 3,5 Miliar !

Kendaraan bermotor di Tempat Parkir Pasar Induk Among Tani Kota Batu.(Gus)
Kendaraan bermotor di Tempat Parkir Pasar Induk Among Tani Kota Batu.(Gus)

BATU (SurabayaPost.id) – Pendapatan retribusi parkir di Pasar Induk Among Tani Kota Batu sangat fantastis capai Rp 3,5 miliar selama tahun 2024.

Diketahui potensi besar Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari sektor retribusi yang didapat oleh Diskumperindag Kota Batu ini, merupakan sejarah penyumbang PAD cukup besar.

Itu ketika dibandingkan retribusi parkir dari tahun sebelumnya sekira 10 kali lipat kenaikan PAD bersumber dari retribusi parkir pasar.

Hal ini disampaikan Kepala Diskumperindag Kota Batu Aries Setiawan, Kamis (13/2/2025).

“Untuk tahun 2024, pendapatan parkir mencapai Rp 3,5 miliar. Pendapatan tersebut mampu melampaui target yang ditetapkan eksekutif sebesar Rp 2,2 miliar. Sedangkan di tahun 2023 pendapatan berada di angka Rp 400 juta.Artinya pendapatan tersebut capai 105 persen,” ujar Aries.

Itu ujar dia,terkait pendapatan dimaksud menurutnya tidak lepas dengan penerapan e-parkir di Pasar Induk Among Tani Kota Batu.

“Dengan sistem parkir elektronik setiap kendaraan masuk dipastikan mendapatkan karcis,pun sebaliknya saat keluar wajib menunjukkan karcis,” katanya.

Lantas ia merinci untuk sepeda motor diberlakukan tarif Rp 2 ribu, mobil Rp 3 ribu,untuk bus dan truk Rp 4 ribu. 

“Kemudian untuk para pedagang cukup membayar karcis sekali dalam sehari.Di tahun ini kami akan terus berinovasi agar Pasar Induk semakin ramai.Selain itu juga menggelar beberapa kegiatan di Pasar Induk agar perekonomian pedagang semakin meningkat,” harapnya.

Itu dengan harapan bisa berdampak pada pendapatan parkir di Pasar Induk Among Tani Batu.Meski begitu pihaknya menyebut akan melakukan evakuasi lagi.

“Pendapatan retribusi parkir di Pasar Induk Among Tani sudah penuhi target capai 105 persen.Totalnya Rp 3,5 miliar dari tahun 2023 ke 2024.Terkait dengan pendapatan retribusi parkir rata – rata per hari mencapai Rp 10 juta lebih,” lanjutnya.

Tahun 2025 ini akan dilakukan evaluasi lagi, menurutnya karena ada beberapa kelemahan,pertama alat gete parkirnya itu kerap drop, dan ini terus progres untuk perbaikan terus.

“Beberapa waktu lalu semalam juga saya cek, beberapa jam itu mati, dengan adanya kerap mati atau rusak alatnya berpotensi kurang maksimal,” tandasnya.

Kerusakan tersebut akan segera dilakukan perbaikan supaya tidak ada lagi kendala atau masalah.

“Tahun 2025 ini, pendapatannya agarĀ  konsisten dan bisa meningkat,dan tidak sampai terjadi kebocoran.Saat ini,sedang dalam proses perbaikan, karena mesinnya kerap trouble saat ini,” pungkasnya.(Gus)