
MALANGKOTA (SurabayaPost.id) – Gerak cepat (Gercep) adanya aduan masyarakat,
Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Malang terjun langsung melakukan perempesan pohon.
Hal ini sebagai respon aduan masyarakat terkait ketebalan volume pohon yang harus dikurangi. Pada Jum’at (21/3/2025), pohon jenis beringin di kawasan Jalan Ki Ageng Gribig dikurangi volumenya oleh tim potong pohon DLH Kota Malang.
Kepala DLH Kota Malang, Noer Rahman Wijaya yang memimpin langsung perempesan pohon tersebut mengatakan langkah itu diambil berdasarkan laporan dari masyarakat yang diterima Wali Kota Malang Wahyu Hidayat. Namun, pihaknya juga telah menerima laporan tersebut.
“Kami meninjau dan verifikasi lapangan, secara identifikasi baik pimpinan ataupun kami, ada beberapa pohon menutupi penerangan jalan umum (PJU), tapi tidak terlalu banyak,” kata Rahman.
Menurutnya, keluhan masyarakat terkadang masih tidak sesuai. Akan tetapi, sebagai pelayan masyarakat, ia mengaku tetap mengakomodir segala bentuk pengaduan.
“Sebagai penyikapan, Pemerintah Kota Malang melalui DLH terkait segala bentuk pengaduan secepatnya kami lakukan,” tegasnya.
Rahman menjelaskan, terdapat satu titik yang diverifikasi dapat dilakukan tindakan. Namun, ketika di lokasi, pihaknya menemukan titik lagi. Sehingga, dua titik tersebut langsung di eksekusi.
Disinggung persiapan lebaran, Rahman mengaku dengan rute kepadatan jalan seperti di Jalan Ki Ageng Gribig, pihaknya merasakan atmosfer luar biasa. Dimana kepadatan lalu lintas sangat tinggi.
“Kami melakukan penindakan justru malah menimbulkan macet. Contohnya hari ini, kami melaksanakan siang hari saja kemacetan sudah luar biasa. Begitu banyak dampak terkait penindakan, baik reguler preventif, pencegahan ataupun penanganan keluhan masyarakat,” jelasnya.
Disisi lain, Rahman mengaku kekurangan tenaga. Karena di DLH Kota Malang sendiri saat ini hanya memiliki enam petugas potong pohon yang harus menangani kurang lebih 25 ribu pohon se Kota Malang.
“Memang kami di beberapa ruas sangat sulit untuk melaksanakan. Belum juga jumlahnya database kami yang secara keseluruhan ada kurang lebih 25 ribu pohon yang masih harus kami tangani semuanya, sementara petugas DLH sendiri cuma enam orang,” tandasnya. (lil).