Jelang Idul Adha 2025, UB Gelar BONSAI danWorkshop Penyembelihan Hewan Kurban

Jelang Idul Adha 2025, UB Gelar BONSAI dan Workshop Penyembelihan Hewan Kurban, Rabu (28/05/2025) siang.
Jelang Idul Adha 2025, UB Gelar BONSAI dan Workshop Penyembelihan Hewan Kurban, Rabu (28/05/2025) siang.

MALANG (SurabayaPost.id) – Menyambut Hari Raya Idul Adha 2025, Universitas Brawijaya (UB) menyelenggarakan kegiatan Bincang dan Obrolan Santai (BONSAI) Bersama Pakar Universitas Brawijaya dan Workshop Penyembelihan Hewan Kurban.

Dengan tema “Penyembelihan yang Asuh,” kegiatan yang digelar Humas UB berkolaborasi dengan Fakultas Kedokteran Hewan (FKH) berlangsung di Jl. Puncak Dieng, Kalisongo, Kecamatan Dau, Kabupaten Malang, Jawa Timur, pada Rabu (28/05/2025) siang.

Dekan FKH UB, drh. Dyah Ayu Oktavianie A.P, M., menyatakan bahwa program tahun ini berbeda dari sebelumnya.
Jika sebelumnya hanya berbentuk webinar daring, kini UB mengambil langkah lebih konkret menggelar workshop langsung yang melibatkan peserta dari tiga wilayah administratif, Kota Malang, Kabupaten Malang, dan Kota Batu.

“Tahun ini kami ingin lebih menyentuh praktik lapangan. Para takmir dan panitia kurban tidak hanya diberi teori, tetapi juga dilatih langsung, mulai dari teknik merebahkan hewan, teknik penyembelihan yang syar’i, hingga pemeriksaan organ dalam hewan kurban,” kata Dyah Ayu.

Workshop ini diikuti oleh perwakilan takmir masjid yang direkomendasikan DMI dari masing-masing wilayah, dengan total peserta hampir 100 orang.

Mereka dilatih langsung oleh dosen dan mahasiswa FKH UB serta tokoh agama. Materi pelatihan mencakup, Penyembelihan sesuai syariat Islam, disampaikan oleh Ustadz Arief dari UIN.

Pemeriksaan kesehatan hewan sebelum (antemortem) dan sesudah (postmortem) penyembelihan serta, Pengelolaan sanitasi dan kebersihan lingkungan pasca-penyembelihan.

“Banyak masyarakat yang takut berjualan daging atau bahkan enggan membeli daging kurban karena isu penyakit. Karena itu, edukasi seperti ini menjadi penting untuk memberi rasa aman sekaligus menjaga kehalalan dan kesehatan pangan,” jelas Dyah.

Sebagai tindak lanjut dari pelatihan ini, UB akan menerjunkan 980 personel gabungan, terdiri dari 916 mahasiswa, 61 dosen, dan 4 tenaga kependidikan (dokter hewan), ke berbagai titik penyembelihan hewan kurban di Malang Raya.

“Tim ini akan bertugas melakukan pemeriksaan kesehatan hewan secara menyeluruh sebelum dan setelah penyembelihan. Mereka juga akan mengedukasi panitia kurban secara langsung di lapangan,” tambahnya.

Langkah ini diambil sebagai bagian dari kontribusi UB terhadap ketahanan kesehatan masyarakat (public health) melalui pendekatan one health, yaitu integrasi antara kesehatan manusia, hewan, dan lingkungan. Upaya ini tak hanya menyoroti aspek ritual kurban, juga memperkuat kesadaran kolektif masyarakat akan pentingnya kesehatan hewan dan kebersihan lingkungan, dan ancaman penyakit zoonosis yang masih mengintai.

Pelatihan itu bertujuan untuk benar-benar memastikan teknik dan proses penyembelihan dari para juru sembelih halal tetap sesuai syariat agama Islam.

“Kami ingin memastikan ibadah kurban yang dilaksanakan sesuai dengan syariat Islam dan menjamin keamanan ketika dagingnya dikonsumsi,” pungkasnya. (lil).

Baca Juga:

  • UB Kukuhkan Lima Profesor Baru Lintas Fakultas Beda Keilmuan
  • Aksi Guru Besar FK UB Kritik Kebijakan Kemenkes RI
  • Guru Besar Hukum UB Ingatkan Pentingnya Kepatuhan UU Dalam Aksi Demonstrasi
  • Baloga Kota Batu Dan Universitas Brawijaya Hadirkan Omah Atsiri Sebagai Wahana Edukasi Baru