MALANGKOTA (Surabaya Post.id) – Inflasi selalu memunculkan dampak bervariasi. Terkendalinya inflasi di Kota Malang Januari ini bukannya tidak berdampak, tetapi berhasil diredam dan tidak lepas pendekatan mikro yang dilakukan melalui kolaborasi kebijakan yang efektif dari stakeholder terkait.
Mulai dari jajaran perangkat daerah di Pemerintah Kota Malang, Bulog, BPS, Bank Indonesia, OJK, dan instansi lain yang tergabung dalam Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) melakukan pendekatan-pendekatan meminimalisir dampak inflasi.
Pemerintah Kota (Pemkot) Malang melalui Asisten Perekonomian dan Pembangunan, langsung bergerak cepat mengantisipasi dampak yang kemungkinan muncul. Melalui perangkat daerah terkait, pemantauan di tempat perbelanjaan terbilang cukup efektif menenangkan pasar.
Tidak ada lonjakan harga di pasar, menandakan berimbangnya permintaan dan penawaran. Selain itu, Pemkot Malang juga memastikan stok bahan kebutuhan pokok yang ada di pasar, dan hasilnya pun terbukti efektif.
Demikian juga dengan Perum Bulog Malang, stok yang dimiliki terbilang aman. Menurut sumber dari Bulog per 10 Februari, ketersediaan stok yang ada diantaranya beras 1.336.645 kg, gula 86.887 kg, serta minyak goreng 39 ribu liter.
Informasi dan literasi juga terus diberikan agar tidak ada permainan pasar untuk memanfaatkan peluang yang ada. Perilaku pasar sangat positif dan terkendali baik dari penjual serta konsumen, karenanya masyarakat diminta untuk tidak gegabah dan berbelanja sesuai dengan kebutuhan yang sewajarnya. (*)
Leave a Reply