Kowal Kawil, Boso Walikan Mbah Cuwil Jadi Legenda Ribuan Pemirsa

Sam Ohim alias Mbah Cuwil, presenter Program kowal kawil dengan ribuan pemirsa yang kini jadi legenda. (ist).
Sam Ohim alias Mbah Cuwil, presenter Program kowal kawil dengan ribuan pemirsa yang kini jadi legenda. (ist).

MALANGKOTA (SurabayaPost.id) – Kowal kawil, boso (bahasa) walikan khas Malangan jadi legenda yang pernah mendominasi tayangan di salah satu televisi lokal dengan ribuan pemirsa.

Namun kisah perjuangan sang tokoh, Rokim Alfarizi (60), menginspirasi masyarakat Malang untuk selalu mengingat bahasa walikan yang tayang di JTV telah berakhir.

Tayangan program tersebut kala itu selalu dinanti-nantikan para pemirsa, terutama kaum ibu, anak-anak dan orang dewasa. Namun, kini program Kowal Kawil telah tiada. Pasalnya, tayangan tersebut telah berhenti pada beberapa tahun lalu tanpa ada penerusnya.

Kini, sang inspirator yang juga presenter disalah satu televisi lokal menceritakan asal muasal munculnya ide untuk membuat karya yang bisa tayang dan berhasil mendapat ribuan penggemar.

Host atau presenter Program kowal kawil ini, adalah Rohim Alfarizi atau sebutan yang lebih dikenal ‘Sam ohim’ kadang pemirsa memanggilnya ‘Kowal kawil’ mengisahkan awal perjuangannya.

Awalnya program Kowal kawil, menurut Sam ohim untuk melestarikan boso walikan, boso walikan ini dulunya (jaman Belanda) sebagai bahasa komunikasi para pejuang, agar tak diketahui maksud pembicaraan oleh musuh.

“Program ini di buat untuk menonjolkan gaya bahasa khas Malang, karena waktu itu keberadaan televisi lokal salah satu syaratnya adalah tayangan lokal khas Malang, maka dibuat program Kowal kawil yang dimaknai ‘wolak walik e jaman’ dari situlah program ini bisa tayang,” ujar Sam ohim, Jumat (11/4/2025)

Pria yang familiar dengan sebutan Mbah Cuwil tersebut menjelaskan, gagasan awal program ini oleh Sivi Anton sebagai redaktur dan Amin Thohari kepala biro waktu itu sebagai program tayangan lokal Malang.

“Dulunya ide awal program ini, dari mas Sivi Anton dan mas Amin dengan menyajikan berita kriminal yang menggunakan bahasa Malangan, ada beberapa bahasa walikannya, sebelum saya jadi hostnya,” terangnya

Setelah berjalan beberapa bulan, lanjut dia, presenter Kowal kawil digantikan Sam Ohim alias Mbah Cuwil karena program “Kowal Kawil” konotasinya tangan atau kaki yang mengalami kecelakaan hingga patah sampai (kiwil-kiwil).

“Dari situlah setiap presenter on air menirukan gaya tangan yang kiwil-kiwil yang kemudian jadi Kowal Kawil,” bebernya.

Sejak itulah, kata dia, program Kowal kawil dengan segmen berita kriminal dibuat dengan bahasa walikan.

“Di program Kowal kawil ini, Tagline yang jadi ngetren yakni ‘wolak walik e jaman ker’ ‘ojok nangdi-nangdi,” tandasnya.

Kini, tayangan yang pernah melegenda dengan ribuan pemirsa itupun telah tiada. Tak ayal, ribuan penggemar yang didominasi kalangan emak-emak tentunya menaruh harapan agar program Kowal Kawil kembali ditayangkan. (lil).

Baca Juga: