MALANGKOTA (SurabayaPost.id) – Luar biasa, Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) Lapas Kelas 1 Malang, beramai ramai panen jamur. Hal itu tampak dari puluhan warga binaan Lapas Kelas I Malang Kantor Wilayah (Kanwil) Kemenkumham Jawa Timur yang tergabung dalam giat Budidaya Jamur Lapas Kelas I Malang melakukan panen harian jamur tiram.
Diketahui dalam sehari bimbingan kerja Budidaya Jamur Tiram dapat menghasilkan 20 hingga 30 kilogram jamur Tiram.
Kepala Kantor Wilayah Kemenkumham Jawa Timur, Heni Yuwono berikan dukungan penuh pada program kepribadian dan kemandirian yang dilakukan di Lapas.
“Diharapkan dengan program pembinaan yang dilakukan bisa membuat warga binaan bisa menunjukkan penurunan tingkat resiko melakukan pidana kembali dengan berkelakukan baik dan ditambah memiliki keahlian tertentu saat bebas dan kembali ke Masyarakat nantinya,” tutur Heni.
Sementara itu, Kepala Bidang Bimbingan Kerja, Arya Galung menyampaikan bahwa giat Budidaya Jamur termasuk program lama yang masih eksis hingga saat ini. “Bimker Jamur Tiram merupakan program pembinaan kemandirian yang telah lama dikembangkan oleh Lapas Malang. Namun kegiatan tersebut masih eksis bahkan terus berkembang. Selain jumlah produksi yang semakin baik, giat budidaya telah memberdayakan sekitar 50 warga binaan,” ungkap Arya
Diketahui 50 warga binaan tersebut terbagi di berbagai titik, yakni Baglog atau pembuatan media, inokulasi(penanaman bibit), inkubasi, budidaya atau perawatan dan pemanenan. Bahkan ada sistem magang untuk warga binaan sebagai pekerja pemula.
Terpisah, Kepala Lapas I Malang, Ketut Akbar Herry Achjar menyampaikan bahwa budidaya jamur tiram sudah menjadi khas bimbingan kerja Lapas Malang sejak lama.
“Sebelum adanya program dan inovasi-inovasi baru bermunculan, budidaya jamur tiram sudah lebih dulu eksis sebagai produk unggulan Lapas Malang bahkan sempat menjadi terbesar pertama dalam penghasil Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP) . Kini kami terus berupaya untuk mejaga giat tersebut agar selalu produktif dengan manajemen pembinaan warga binaan yang baij,” ujar Kalapas. (*)