MALANGKOTA (SurabayaPost id) – Pemerintah Kota (Pemkot) Malang melalui Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) mengantisipasi beragam kemungkinan harga dan stock barang jelang bulan Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri.
Salah satunya, dengan melakukan monitoring ke pusat pusat perbelanjaan hingga ke sejumlah pasar. Bahkan, operasi pasar juga dilakukan sebagai salah satu upaya pengendalian.
“Ini kan High level Meeting. Sudah pada para yang menentukan kebijakan. Dalam kaitannya dengan pengendalian inflasi daerah,” kata Walikota Malang, Drs H Sutiaji saat memberikan sambutan High Level Meeting (HLM) Tim Pengendalian Inflasi Daerah Kota Malang bertempat di Hotel Grand Mercure Malang, Senin (13/03/23).
Menurutnya, jika terjadi fluktuasi harga, kemungkinan karena peningkatan kebutuhan orang yang meningkat. Mengingat, meskipun bulan puasa, namun permintaan masyarakat juga meningkat.
“Paling harus diantisipasi adalah kelangkaan bahan kebutuhan masyarakat. Kalau karena kebutuhan orang, ya bisa saja. Jangan sampai terjadi kelangkaan,” lanjutnya.
Dalam High Level Meeting (HLM) Tim Pengendalian Inflasi Daerah Kota Malang, dikuti sekitar 50 orang. Mereka dari sejumlah unsur Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dan seluruh anggota TPID.
“Isu strategis setelah pandemi dan menjelang bulan puasa Ramadhan dan Hari Raya Idul fitri, adalah terkait inflasi daerah. Semua bahan pokok harus terkendali dan daya beli terjangkau,” terang Ketua Pelaksanan Harian TPID Kota Malang, Erik Setyo Santoso yang sekretaris daerah Kota Malang. (*)
Leave a Reply