BATU (SurabayaPost.id) – Batu Love Garden atau disebut (Baloga) dan Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya menandatangani nota kesepahaman,di Baloga,Sabtu (8/7/2023).
Itu,dilakukan untuk memberi ruang pada mahasiswa Universitas Brawijaya dalam mengembangkan wahana Baloga disektor pertanian.
MoU tentang penyelenggaraan magang ini, yang bertandatangan Direktur Utama Baloga,Isa Mei wahyuni,SH,Mkn,bertindak atas nama PT Bunga Cinta Sejati (Baloga).
Untuk,Dr.Agr.Sc.Ir.Hagus Tarno,SP., MP,Ketua Program Double Degree & Mahasiswa Asing,dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya.
Hagus Tarno menyebut MoU yang ditandatangani untuk memberikan kesempatan kepada mahasiswa.
“MoU,Agreement yang barusan kita tandatangani lebih banyak memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk berkontribusi didalam mengembangkan wahana wisata berbasis tanaman ini, khususnya di Baloga,” kata Hagus, usai tandatangan MoU di Baloga, Sabtu (8/7/2023).
Harapannya nanti,menurut Hagus melalui program MBKN (merdeka belajar kampus merdeka)maupun program-program yang lain, yang bisa meningkatkan mahasiswa Baloga akan bisa digunakan sebagai salahsatu tempat yang potensial.
“Meningkatkan kualitas mahasiswa, juga memberikan peluang mahasiswa untuk memberikan masukan bagaimana pengelolaan,dan juga terkait agreement yang sudah kita tandatangani.Kami berharap nanti Brawijaya banyak berkontribusi membangun kegiatan-kegiatan sinergis di Baloga,”tandasnya.
Ini,tabdas dia,sekaligus juga bisa menciptakan wahana wisata berbasis tanaman yang bisa menjadi percontohan ditingkat nasional.
Diwaktu yang sama,Otto Endarto, MSc, Peneliti Hama,dan penyakit tanaman, juga Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) yang juga mahasiswa UB, mengatakan untuk fasilitas-fasilitas jeruk yang sudah ditanam di Baloga.
“Merupakan salahsatu wahana untuk mengetahui bahwa keragaman jeruk di Indonesia luar biasa.Khususnya di Kecamatan Bumiaji,Kota Batu, memang sentra jeruk,ada jeruk siam yang luar biasa pertumbuhannya,” kata Otto.
Itu,lanjut dia,luar biasa artinya porporsinya sama,dan tidak terlalu lebat,antara pohon dengan buah itu seimbang.
“Kemudian yang perlu dilakukan nanti adalah kesehatan,kesehatan tanaman ini juga perlu tetap dipertahankan, satu lagi,nanti organisme pengambilan tanaman sudah bagus cuma nanti perlu ditingkatkan lagi dengan identifikasi yang lebih fokus atau spesifik perlu ditambahkan atau disempurnakan.Untuk di lapangan lahannya juga bersih,kemudian tidak bau pestisida,”ujarnya.
Lantas,ujar dia tidak bau pestisida artinya pengeluaran UPT nya masih dalam kegiatan yang rasional.
“Diharapkan dengan wahana perjerukan yang ada di Baloga kedepan nanti bisa memberikan edukasi,baik itu kepada generasi kita, dalam hal ini mungkin mahasiswa ataupun anak SD,atau bawahnya mengenal bahwa keragaman kita itu memang luar biasa.Saya support untuk Baloga karena mewadahi atau boleh dikata wahana juga digunakan sebagai penelitian,”ucapnya.
Sementara Isa sapaan akrab Direktur Utama Baloga menyampaikan ketika tiga komponen,swasta,akademisi dan peneliti berkolaborasi sebagai pelopor meningkatan sektor pertanian khususnya jeruk diyakini bakal membawa manfaat pada petani sekitar Baloga khususnya Kota Wisata Batu.
“Harapan Baloga kedepan mungkin bisa ada UB Corner atau BRIN Corner dimana tempat itu bisa menjadi satu ajang memamerkan hasil penelitian yang dilakukan oleh masing-masing lembaga ini,”harap Isa.
Nanti,harap dia,juga tempat pengenalan wahana memberikan wawasan kepada pengunjung bahwa hasil penelitian dari lembaga,BRIN atau UB.
“Misal ada buah dengan varietas baru atau tanamannya dengan varietas baru yang belum dikenal sebagain luas,ini akan menjadi media informasi pembelajaran bagi para wisatawan yang datang ke Baloga,”timpal Isa.(Gus)
Leave a Reply