MAGETAN – Para penikmat liburan akhir tahun yang berniat mengunjungi obyek wisata Telaga Sarangan, Magetan, Jawa Timur, diminta tetap waspada. Ruas jalur utama masuk obyek wisata pegunungan itu longsor sepanjang 20 meter.
Pihak terkait setempat memberi pembatas darurat bagian badan jalan yang longsor, menggunakan sejumlah karung berisi pasir. Kecuali pembatas, petugas juga memasang barrier sebagai pengaman ganda.
Pemasangan sarana pengaman itu dilakukan petugas, seiring mulai meningginya frekuensi arus lalu lintas yang masuk ke lokasi piknik berhawa sejuk itu.
Sedangkan posisi longsor tersebut tepat berada di Dusun Singolangu, Kelurahan Sarangan, Kecamatan Plaosan. Posisinya tinggal beberapa ratus meter menuju pintu masuk obyek wisata Sarangan.
“Ini dilakukan agar tidak membahayakan pengguna jalan yang ingin menikmati akhir tahun di Sarangan. Terutama pengemudi pada malam hari,” jelas KBO Satlantas Polres Magetan, Iptu Bagus HW, kepada jurnalis, Sabtu (31/12/2022).
Menurutnya, mulai Minggu (1/1/2023) pihaknya memecah arus lalu lintas. Jalur longsor hanya diperuntukkan bagi pengunjung yang masuk tempat wisata.
Sedangkan untuk jalur keluar, para pengguna jalan diarahkan lewat simpang tiga Yolana belok kiri, kemudian tembus simpang Singolangu atas.
Sementara, denyut hiruk pikuk pengunjung Telaga Sarangan mulai ‘memanas’. Hingga Sabtu siang (31/12/2022) pukul 12.30, jumlah pengunjung yang masuk tempat wisata itu tercatat sebanyak 2.966 orang.
Sedangkan jumlah pendaki Gunung Lawu yang mengawali pendakian melalui Pos Cemoro Sewu, sampai pukul 15.00 tercatat sebanyak 96 orang pendaki gunung.
Statistik pengunjung itu disampaikan sumber Pusdalop BPBD Kabupaten Magetan, yang tengah bertugas di berbagai titik areal wisata dan pendakian.
“Arus lalu lintas ramai lancar. Cuaca berawan. Petugas yang tersebar juga menangani pohon tumbang menutup jalan, di jalur Cemoro Sewu – Sarangan,” jelas sumber Pusdalop BPBD Magetan kepada jurnalis.
Sejauh ini, tambahnya, situasi dan kondisi di wilayah obyek wisata Sarangan dan beberapa obyek wisata kecil lainnya dalam keadaan aman.
Meski begitu, himbaunya, setiap wisatawan senantiasa diminta tidak mengurangi sikap waspada. Sebab di musim penghujan dan berkabut, pungkasnya, segala sesuatu yang buruk tidak menutup kemungkinan akan terjadi. (fin)
Leave a Reply