MAGETAN – Hujan intensitas sedang disertai angin kencang ‘menggilas’ sebagian wilayah Kabupaten Magetan, Jawa Timur, Selasa (14/2/2023). Dampaknya, belasan atap rumah warga – termasuk kandang ternak dan gudang – hancur dibuatnya.
Kuatnya terpaan bencana hidrometeorologi yang terjadi di Desa Kiringan, Kecamatan Takeran, itu sempat mengangkat sekaligus menerbangkan atap berbahan baja ringan. Atap kandang ternak dan gudang milik warga setempat itu terlempar angin hingga sejauh 25 meter.
Hujan dengan kombinasi angin kencang itu, berawal saat langit di wilayah tersebut diliputi mendung menjelang sore. Tiba-tiba hujan dan disusul angin bertekanan kuat, yang berlangsung hanya beberapa menit.
“Dalam sekejap banyak atap rumah warga di sini yang porak poranda. Juga terlihat banyak pohon tumbang. Atap galvalum terbang lumayan jauh,” tutur Nanang, warga setempat.
Kepala Desa Kiringan, Drs. Triyono Bambang Danarto, yang dikonfirmasi jurnalis membenarkan wilayahnya terlanda bencana alam. Menurutnya, bencana alam itu tidak parah dan tidak terdapat korban jiwa maupun terluka.
“Iya (ada bencana alam). Skala kecil, cuma genting rumah warga saja banyak yang berjatuhan. Sekitar sebelas rumah dari dua RT dan tidak ada korban jiwa,” jelas Triyono Bambang Danarto kepada jurnalis pasca bencana alam.
Tidak tercatat adanya rumah warga yang roboh, namun lanjut Triyono, atap kandang ternak dan gudang berbahan baja ringan milik warga sempat terlempar angin.
Kondisi itu, tambah Triyono, pasca bencana sudah dilakukan asesmen pihak desa bersama Camat Takeran serta sejumlah personil BPBD.
Kerusakan atap genting, menurut Triyono, juga langsung diperbaiki warga setempat secara kerja bakti. Perbaikan kerusakan dibantu personel BPBD dan relawan lainnya.
Sumber Operator Pusdalops BPBD Kabupaten Magetan yang dikonfirmasi terpisah, menyatakan langsung melakukan kaji cepat di lokasi bencana alam.
Dalam bencana alam itu tidak ada laporan mengenai rusaknya fasilitas umum baik masjid, Puskesmas, jaringan listrik atau fasilitas umum lainnya. (fin)
Leave a Reply