Saat di sekolah, lanjut dia, anak harus diajari berbagai pengetahuan dan keterampilan yang dapat memacu motoriknya, sehingga nantinya terlahir anak-anak yang ceria dan terampil.
“Pembentukan karakter anak sejak dini ini harus dilakukan dengan optimal untuk mewujudkan hal tersebut,” kata Suwarjana.
Menurutnya, peran orang tua juga sangat menentukan, mau dibentuk seperti apa anak-anak kita ke depan. Tanpa peran aktif para orang tua, maka pembentukan karakter anak kurang optimal.
“Waktu anak lebih banyak di rumah daripada di sekolah. Sehingga peran orang tua sangat dominan. Melindungi anak jangan hanya dimaknai ketika orang tua mengantar dan menjemput sekolah, tapi harus lebih dari itu,” tutur Suwarjana.
Yang tak kalah penting, ujar dia, anak juga harus dilindungi dari pengaruh negatif lingkungan dan media sosial yang nyaris tak terbendung. “Dengan perlindungan yang komprehensif, maka akan melahirkan generasi depan yang bermoral dan berdaya saing. Sehingga dari itu semua akan turut mewujudkan Indonesia yang lebih maju di masa yang akan datang,” tandasnya.
Sebagaimana diketahui, dalam kegiatan HAN 2024 tersebut, juga dihadiri Sekda Kota Malang, Erik Setyo Santoso, Kepala Disdikbud Kota Malang, Suwarjana, Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Kadiskominfo) serta beberapa kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) lain.
Sementara sejumlah peserta yang hadir, diantaranya berasal dari Kecamatan
Lowokwaru (669 anak), Blimbing (1.332 anak), Kedungkandang (1.750 anak), Sukun (1.373 anak) dan Klojen (667 anak). Dari kelompok anak itu, didampingi guru pendamping dengan jumlah sekitar 1.750 orang. (lil)