MALANG (SurabayaPost.id) – Bank Indonesia (BI) Malang menggelar temu responden yang dikemas dalam creative talk, Kamis (28/10/2021). Temu responden tersebut bertema Mendorong Ekonomi Kreatif (Ekraf) Berbasis Digital sebagai New Source of Growth.
Menurut Kepala BI Malang, Azka Subhan Aminurridho, temu responden itu sebagai upaya untuk mengumpulkan berbagai data atau informasi yang lengkap, cepat, akurat, dan mudah diakses. Data itu terkait kondisi perekonomian baik dari sisi permintaan maupun penawaran.
“Salah satu cara utama untuk mendapatkan data/informasi itu dengan melaksanakan survei. Itu dalam rangka mendukung perumusan kebijakan BI dan fungsi advisory,” kata Azka Subhan Aminurridho.
Dengan adanya berbagai survei tersebut, terang dia, terbentuk sinergi antara BI dengan dunia usaha. “Sebagai bentuk apresiasi atas kerjasama yang telah terjalin selama ini dengan stakeholder utama maupun responden, kami gelar temu responden,” tutur dia.
Dia menjelaskan bahwa temu responden itu untuk meningkatkan hubungan baik dan sebagai wujud apresiasi kepada pelaku usaha. Khususnya, kata dia, kontak liaison dan responden survei yang telah membantu penyediaan data dan informasi yang diperlukan BI.
Selain itu, terang pria yang akrab disapa Azka, sebagai sarana sharing knowledge kepada peserta. Malanya, tegas dia, dalam seminar tersebut menghadirkan narasumber Remaja Tampubolon (motivational speaker).
Dalam creative talk tersebut Tampubolon mengajak untuk melihat potensi baru di berbagai sektor ekonomi, tidak berkutat pada kekuatan inti. Tidak lupa juga dia minta agar bersama-sama mengambil peran dalam membangun perekonomian. Khususnya di wilayah kerja BI Malang.
Dia juga mendorong peserta untuk berfokus pada akselerasi dari new normal menjadi better normal. “Itu yang perlu diperhatikan,” katanya.
Untuk itu, kata Azka Subhan Aminurridho, menghadapi tantangan dimasa yang akan datang, dituntut berpikir dan berparadigma dalam melihat serta menciptakan new sources of growth.
“Hal itu harus diperkuat dengan elemen sustainability yang mengedepankan inovasi dan pengoptimalan generasi produktif atau milenial tanpa meninggalkan strategi dasar lainnya, ” jelas dia.
Makanya, kata dia, terdapat tiga sektor yang menjadi prioritas new sources of growth dia sebutkan seperti ekonomi kreatif dan UMKM; pariwisata; dan ekonomi syariah.
Menurut Azka, dalam hal tersebut sektor ekonomi kreatif di wilayah kerja BI Malang cukup diunggulkan. Bahkan diklaim memiliki daya saing yang cukup kuat dalam mengakselerasi pemulihan ekonomi dan mendukung pertumbuhan.
Sebagai bukti, dia menunjukkan tren digitalisasi yang sukses mengubah perilaku transaksi masyarakat dalam perekonomian dengan tuntutan mobilitas, kecepatan, dan fleksibilitas (open and omni platform) yang lebih besar, dengan keamanan yang lebih terjamin.
Di samping itu, kata Azka, melalui digitalisasi sistem pembayaran meningkatkan preferensi dan akseptasi masyarakat terhadap teknologi digital. “Itu semakin mendorong pesatnya transaksi ekonomi berbasis digital, akselerasi perkembangan financial technology, dan digital banking dimasa mendatang,” pungkasnya. (@ji)
Leave a Reply