Transmigrasi dan Mimpi Besar Asta Cita

Fahmi N Ismail saat memberikan paparan pada suatu acara beberapa waktu lalu. (ist)
Fahmi N Ismail saat memberikan paparan pada suatu acara beberapa waktu lalu. (ist)

Penulis: Fahmi N Ismail

Sekretaris Jendral Cendikia Muda Nusantara/Dewan Penasehat Institute for Youth Economic and Political Studies

Transmigrasi merupakan kebijakan yang memiliki peranan penting dalam mendorong pembangunan ekonomi nasional dengan meredistribusi kepadatan penduduk dan mengoptimalisasi pemanfaatan sumber daya.

Dengan merelokasi penduduk dari wilayah kepulauan yang padat ke daerah yang kurang berkembang, pemerintah dapat meningkatkan produktivitas lahan, terutama di bidang pertanian, perkebunan, dan perikanan.

Redistribusi ini tidak hanya memastikan pemanfaatan sumber daya alam yang lebih baik, tetapi juga meningkatkan ketahanan pangan dan meningkatkan potensi ekspor.

Selain itu, transmigrasi juga mendorong pertumbuhan ekonomi yang merata dengan mendesentralisasikan industri, menciptakan pusat-pusat pertumbuhan perekonomian yang baru, dan menyediakan lapangan kerja di daerah-daerah yang belum teroptimalisasi berbagai potensinya.

Dalam mewujudkan pertumbuhan perekonomian 8% sebagai target capaian Presiden Prabowo Subianto, Menteri Transmigrasi Kabinet Merah Putih, Iftitah Sulaiman menginisiasi lima program unggulan transmigrasi diantaranya: Transmigrasi Tuntas; Transmigrasi Karya Nusa; Transmigrasi Lokal; Transmigrasi Gotong Royong; dan Transmigrasi Patriot.

Program TransTuntas ditujukan untuk menyelesaikan persoalan-persoalan lahan para transmigran; Transmigrasi Lokal bertujuan menyejahterakan masyarakat setempat lewat program transmigrasi. Sementara transmigrasi Gotong Royong bertujuan kolaborasi dengan Kementerian dan Lembaga Negara lainnya untuk pengembangan kawasan transmigrasi.

Sedangkan program Trans Karya Nusantara bertujuan membangun aneka industri di kawasan transmigrasi sesuai potensi kawasanmya. Terakhir Transmigrasi Patriot bertujuan mengakselerasi SDM transmigran dengan memberi beasiswa S2 & S3.

Program Transmigrasi , Konsepsi dan Realisasi

TransTuntas

Program TransTuntas memiliki potensi yang besar untuk dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi negara secara signifikan.

Program ini berfokus pada penyelesaian tantangan terkait lahan yang dihadapi oleh para transmigran, memastikan kepastian hukum, dan meningkatkan produktivitas lahan.

Dengan menjamin hak atas pengelolaan tanah dan mengoptimalisasi penggunaan lahan, program ini dapat mendorong investasi multisektor untuk meningkatkan hasil produksi dan ekspor.

Selain itu, TransTuntas mendorong pembangunan ekonomi daerah dengan berbagai proyek peningkatan infrastruktur, transportasi, dan layanan publik di kawasan transmigrasi.

Hal mendorong perluasan akes perdagangan bagi masyarakat daerah. Tentu saja, dengan infrastruktur yang lebih baik, berbagai tata kelola bisnis dapat berkembang dan menjadikannya sebagai portfolio yang menjanjikan dalam menarik investasi sektor swasta sehingga dapat menciptakan lapangan kerja bagi penduduk di daerha tersebut.

Selain itu, kebijakan ini juga mendukungpengembangan keterampilan dan mendorong pertumbuhan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), yang merupakan penyokong utama perekonomian nasional di Indonesia.

Transmigrasi Karya Nusa

Program Transmigrasi Karya Nusa bertujuan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dengan membangun beragam industri di daerah transmigrasi, yang disesuaikan dengan potensi lokal dari masing-masing daerah.

Dengan mendorong pengembangan industri di daerah-daerah yang jarang penduduknya, program ini bertujuan untuk menciptakan lapangan kerja, meningkatkan ekonomi daerah, dan mengurangi kesenjangan antar wilayah.

Kebijakan ini memiliki potensi yang besar dalam menyokong pertumbuhan ekonomi nasional melalui pemanfaatan sumber daya dan keterampilan lokal.

Transmigrasi Karya Nusa dapat mengubah kawasan transmigrasi menjadi pusat industri, dimana industrialisasi ini diharapkan dapat meningkatkan output barang dan jasa, sehingga berkontribusi pada Produk Domestik Bruto (PDB) yang lebih tinggi.

Transmigrasi Lokal

Program Transmigrasi Lokal bertujuan untuk meningkatkan pembangunan ekonomi lokal dengan merelokasi penduduk ke daerah yang memiliki potensi ekonomi yang lebih besar.

Pendekatan ini bertujuan untuk mengoptimalisasi penggunaan lahan, meningkatkan produktivitas pertanian, menumbuh-kembangkan sektor industri dan menciptakan lapangan kerja yang diekspektasikan dapat berkontribusi secaar signifikan pada pertumbuhan daerah.

Program ini memiliki keunggulan karena dalam konsep dan kerangka kerja-nya, secara akademis dinilai mampu meminimalisir tantangan integrasi budaya dan sosial yang sering menjadi masalah dalam berbagai proses relokasi penduduk ke wilayah yang jauh dari kampung halaman mereka.

Strategi ini memastikan bahwa masyarakat dapat memanfaatkan kondisi lingkungan yang sebenarnya sudah lama dikenal dan jaringan sosial yang sudah ada.

Program ini memungkinkan proses transisi yang jauh lebih lancar dan pemanfaatan sumber daya lokal yang lebih efektif.

Transmigrasi Gotong Royong

Program Transmigrasi Gotong Royong bertujuan untuk memanfaatkan nilai tradisional Indonesia, yaitu gotong royong, yang menekankan pada nilai-nilai kolektivisme untuk meningkatkan keberhasilan dalam berbagai inisiatif transmigrasi.

Dengan memupuk semangat kolaborasi masyarakat di antara para transmigran, program ini bertujuan untuk meningkatkan pembangunan infrastruktur, produktivitas perdagangan, dan kohesi sosial di wilayah pemukiman baru.

Pendekatan kolaboratif ini memungkinkan terjadinya percepatan proses pembangunan, sehingga para transmigran dapat terintegrasi pada berbagai kegiatan ekonomi produktif.

Selain itu, penekanan pada gotong royong dapat menghasilkan pemanfaatan sumber daya yang lebih efisien sehingga dapat secara menumbuhkan industri skala kecil.

Hal ini secara rasional dapat meniscayakan peningkatan perekonomian daerah, membuka ruang-ruang lapangan kerja yang lebih besar, dan mengurangi tingkat kemiskinan di daerah transmigrasi.

Transmigrasi Patriot

Program Patriot Transmigrasi bertujuan untuk mengembangkan sumber daya manusia yang unggul dengan memberikan beasiswa untuk gelar master dan doktor, dikombinasikan dengan pelatihan dasar militer dan komitmen pengabdian selama 10 tahun di daerah transmigrasi.

Inisiatif ini bertujuan untuk memberdayakan para akademisi muda untuk mendedikasikan diri mereka pada pengembangan daerah-daerah tersebut, sehingga dapat meningkatkan sektor ekonomi dan sosial.

Dengan membekali para transmigran dengan pengetahuan dan keterampilan yang mumpuni, Transmigrasi Patriot diharapkan dapat mendorong inovasi dan meningkatkan produktivitas di berbagai sektor di kawasan transmigrasi.

Program ini juga bertujuan untuk menciptakan lapangan kerja bagi penduduk setempat, sehingga dapat menstimulasi pertumbuhan ekonomi lokal secara signifikan.

Transmigrasi patriot secara efektif dapat meningkatkan ruang-ruang inovasi secara sistemik di wilayah-wilayah yang belum bertumbuh secara optimal, sehingga secara simultan dapat menumbuh-kembangkan peradaban wilayah tersebut dengan berbagai produk kekayaan intelektual.

Produk kekayaan intelektual yang unggul dan terbarukan, tentu saja akan mampu meningkatkan skalasi industri di wilayah tersebut, sehingga pertumbuhan sektor industri nasional akan mengalami percepatan secara signifikan dikarenakan pertumbuhannya tidak hanya secara parsial pada wilayah-wialayah tertentu yang sudah padat penduduk, melainkan di hampir seluruh wilayah di Indonesia setelah relokasi penduduk melalui program transmigrasi patriot ini.

Mimpi Besar Asta Cita dan Kesejahteraan

Program transmigrasi pada dasarnya memiliki potensi yang cukup logis untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi nasional Indonesia hingga 8% dengan mengoptimalisasi distribusi sumber daya, produktivitas tenaga kerja, dan pertumbuhan ekonomi domestik.

Secara teoritis, hal ini sejalan dengan “Industrial Policy and Structural Transformation Model” yang dicetuskan oleh Dani Rodrik (2014), dimana pertumbuhan ekonomi didorong oleh pergeseran tenaga kerja dari sektor-sektor dengan produktivitas rendah, seperti pertanian tradisional, ke sektor-sektor dengan produktivitas tinggi, termasuk manufaktur dan jasa modern.

Kebijakan Transmigrasi yang diinisiasi oleh Menteri Transmigrasi, Iftitah Sulaiman dalam lanskap model pengembangan sebagaimana dijelaskan oleh Dani Rodrik, secara rasional disinyalir dapat mempercepat pertumbuhan ekonomi Indonesia hingga 8%.

Hal ini dikarenakan dalam model kebijakan yang dibingkai dalam lima program unggulan Kementerian Transmigrasi Kabinet Merah Putih, telah terdapat kerangka kerja untuk merelokasi penduduk dari daerah yang padat dan kurang produktif ke daerah yang kaya akan sumber daya alam namun masih belum optimal pemanfaatnya, sehingga transmigrasi dalam model kebijakan Iftitah Sulaiman sangat memungkinkan untuk terciptanya pusat-pusat industri multisektoral yang baru.

Sebagai contoh, dalam Program Transmigrasi Patriot, jika para transmigran telah dibekali wawasan dan keterampilan ahli dari berbagai universitas ternama di Indonesia maupun di luar negeri, ketika mereka menduduki wilayah transmigrasi, daerah-daerah tersebut sangat berpotensi untuk bertransformasi dari yang mulanya merupakan wilayah dengan basis perekonomian inti berupa pertanian tradisional, menuju ke konsep pertanian subsisten sepertiagroindustri dan manufaktur.

Pergeseran ini secara simultan akan meningkatkan produktivitas tenaga kerja, menarik investasi swasta, dan meningkatkan daya saing ekonomi domestik.

Jika dalam pelaksanaannya dapat dikelola secara efektif, model transmigrasi yang dikembangkan oleh Menteri Iftitah Sulaiman akan mampu secara linier menumbuhkan industrialisasi yang merupakan kunci pertumbuhan ekonomi yang memungkinkan Indonesia mencapai tingkat PDB yang lebih tinggi dan mengurangi disparitas ekonomi antar wilayah.