MALANG (SurabayaPost.id) – Konflik pemanfaatan air di Sumber Wendit antara Pemkab Malang dengan Pemkot Malang mendapat respon dari warga Desa Mangliawan, Pakis. Mereka menuntut transparansi pemanfaatan air Sumber Wendit.
Tuntutan itu disampaikan lewat aksi protes yang digelar di depan rumah pompa Wendit, Dusun Wendit Barat, Desa Mangliawan, Kecamatan Pakis.
Beberapa perwakilan warga yang mengatasnamakan Masyarakat Mangliawan tersebut menggelar aksi dengan membawa spanduk dengan tulisan ‘Masyarakat Mangliawan butuh transparansi pengelolaan & penggunaan sumber air Wendit,’ hingga ‘Kami masyarakat Mangliawan tidak mau dibodohi’.
Selain itu, tulisan-tulisan protes dalam kanvas putih tersebut intinya meminta kejelasan atas eksploitasi sumber Wendit oleh PDAM Kota Malang. Pihak PDAM Kota Malang dinilai mereka, melakukan eksploitasi sumber Wendit secara berlebihan dan dikatakan telah melakukan perusakan lingkungan.
Presidium Forum Pemuda Nahdliyin Kabupaten Malang Zulham Akhmad Mubarrok mengatakan, aksi mereka tersebut sebagai bentuk ungkapan kekecewaan masyarakat Desa Mangliawan terhadap PDAM Kota Malang.
“Aksi ini sebagai bentuk ungkapan kekecewaan mereka. Mereka meminta kejelasan tentang keberadaan PDAM Kota, yang sudah bertahun-tahun namun belum punya izin IMB maupun HO,” ungkapnya.
Selain kejelasan keberadaan rumah pompa, lanjut Zulham, mereka juga meminta adanya transparansi pemanfaatannya sumber air Wendit yang berada di wilayahnya tersebut.
“Mereka ingin air yang ada di Sumber Wendit dikembalikan seperti semula yakni untuk kepentingan yang lebih penting, untuk petani di daerah sekitar dan digunakan untuk kepentingan masyarakat Mangliawan serta Kabupaten Malang,” tandasnya. (lil)
Leave a Reply