MALANGKOTA (SurabayaPost.id) – Universitas Insan Budi Utomo (UIBU), sambut ribuan mahasiswa baru dengan nuansa Heppie. Sebanyak 3.910 kini telah resmi sebagai mahasiswa Universitas IBU, hal itu ditandai dengan diberikannya Nomor Induk Mahasiswa (NIM). Sekaligus Rektor UIBU, Dr. Nurcholis Sunuyeko, M.Si menerima mereka di Kampus C Universitas IBU di Jalan Citandui, Kota Malang, Jawa Timur, Rabu (4/12/2024) malam.
Ribuan mahasiswa tersebut berasal dari hampir seluruh Indonesia, akan menempuh studi di tiga fakultas. Yakni Fakultas Sains dan Teknologi, Fakultas Sosial dan Humaniora serta Fakultas Eksakta dan Keolahragaan.
Rektor UIBU, Dr. Nurcholis Sunuyeko, M.Si menjelaskan, mahasiswa baru yang bergabung dengan UIBU yang dulu bernama IKIP Budi Utomo itu, berasal dari berbagai strata sosial.
“Karena itu, bagi yang membayar agak lebih besar, tolong jangan meminta keringanan. Karena biaya itu akan membantu mahasiswa lain yang tidak mampu membayar uang kuliah. Mereka bahkan masuk dan kuliah di sini, tanpa ditarik biaya apapun karena tidak mampu,” ujar Nurcholis Sunuyeko, Rabu (4/12/2024) malam.
Pria yang akrab disapa Sam Rektor tersebut menambahkan, konsep gotong royong dalam memenuhi kebutuhan kuliah tersebut, sesuai dengan azas ke-Budi Utama-an. Karena sejak bergabung dengan UIBU hingga nanti menjadi alumni, harus tetap menjadi insan-insan yang ber-Budi Utama.
“Dalam hal ini adalah, insan yang mampu meng-enterpeneur segala apapun yang ada di dunia ini.”jelasnya
Jadi untuk mahasiswa baru, jangan kaget kalau nantinya mendapatkan mata kuliah-mata kuliah, untuk menuntun anda beradaptasi, berkoordinasi dan bisa menjalankan proses-proses pembelajaran hingga nanti lulus.
“Kemudian nantinya bisa menjadikan anda semuanya sukses dalam meniti karier ataupun meneruskan proses pembelajaran yang terus menerus,”terang Sam Rektor di hadapan mahasiswa baru.
Sam Rektor juga menegaskan, banyak mahasiswa UIBU yang mendapatkan beasiswa lewat Kartu Indonesia Pintar (KIP). Jumlahnya mencapai ratusan mahasiswa.
Selain itu, ada juga mahasiswa yang mendapatkan beasiswa dari pemerintah daerah, maupun sumber-sumber yang lain.
Karena pada prinsipnya, lanjut Sam Rektor, kuliah di UIBU ini setiap mahasiswa harus selalu heppie. Mereka tidak boleh sampai terkendala oleh sesuatu yang menjadikan masa kuliahnya tidak berbahagia.
“Jadi kuliah di UIBU ini, ada yang mampu, ada yang biasa dan ada yang tidak mampu. Dan yang mampu harus menggendong yang tidak mampu. Oleh karena itu yang mampu, jangan sampai mengurangi berapapun biaya yang dibayarkan. Itu semua merupakan subsidi untuk mahasiswa yang tidak mampu,” tuturnya.
Sam Rektor juga merasa bangga karena di tahun ajaran baru 2024/2025 ini, keanekaragaman daerah asal mahasiswa semakin banyak. Dan wajar jika pihaknya menyebut kehidupan di UIBU, tak ubahnya Bhineka Tunggal Ika dalam skala yang kecil. Yakni keberagaman dalam satu kesatuan. Karena lebih dari 60 persen mahasiswa baru, berasal dari luar Malang Raya. Bahkan di luar Pulau Jawa.
Dalam kesempatan tersebut, Sam Rektor pun tak lupa memberikan apresiasi kepada dua mahasiswa baru sebagai pendaftar pertama dan kedua pada Puncak Sambut Mahasiswa (Samba) bertajuk Heppie Learning. (lil)