TULUNGAGUNG (SurabayaPost.id) – Badan Geologi Kementrian ESDM menyebut, terdapat 15 Kecamatan di Kabupaten Tulungagung yang tergolong berpotensi tanahnya bergerak. Menanggapi hal itu, BPBD Tulungagung, Suroto mengaku telah mempersiapkan kewaspadaan.
Kementrian ESDM melalui Badan Geologi Tanggal 23 Oktober 2020 menerbitkan peta prakiraan gerakan tanah. Peta tersebut memuat informasi umum wilayah kecamatan di indonesia yang berpotensi menimbulkan gerakan tanah.
Berdasar hasil tumpang susun (overlay) curah hujan bulanan dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika meminta agar Pemerintah Daerah mengantisipasi adanya potensi gerakan tanah pada saat curah hujan diatas normal.
Menanggapi hal itu, Suroto, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Tulungagung mengaku sudah meningkatkan kewaspadaan. “Mitigasi menghadapi banjir dan tanah longsor telah kita siapkan,” tegasnya Jumat (30/10/2020).
Kesiapsiagaan adanya potensi tanah gerak tersebut meliputi personil, sarana dan prasarana serta sosialisasi kepada masyarakat.
Suroto menambahkan, peta prakiraan tersebut masih prediksi. Sehingga diharap tidak menimbulkan kepanikan masyarakat.
“Namanya bencana alam berupa banjir dan tanah longsor itu bisa terjadi, tetapi tetap waspada” pungkasnya.
Diketahui, dari 19 kecamatan di Kabupaten Tulungagung terdapat 4 kecamatan yang aman dari potensi tanah gerak. Itu di antaranya Kecamatan Ngantru, Kedungwaru, Tulungagung dan Pakel.
Hanya satu Kecamatan Ngunut yang tergolong menengah, selebihnya dalam kategori menengah-tinggi. (Zainul Fuad)
Leave a Reply