MALANG (surabayapost.id) – God Bless janji akan tampil all out dalam konser yang digelar PWI Malang Raya di Graha Cakrawala UM, Rabu (4/3/2020). Janji tersebut disampaikan para personel legenda hidup grup rock asal Indonesia ini saat konferensi pers di Balaikota Malang, Selasa (3/3/2020).
Itu karena Kota Malang merupakan kota yang menjadi barometer musik rock Indonesia. Sehingga konser NGALAM NGERockembali dinilai sebagai ajang untuk tampil secara total.
“Konser di Kota Malang, kota yang dikenal sebagai barometer musik rock, tentu tidak bisa main-main, harus tampil maksimal,” kata Ahmad Albar, vokalis Godbless di Malang.
Karena apresiasi musik pecinta rock di Malang tinggi, kata Ian Antono, Gitaris. Godbless berani menampilkan lagu Anak Adam yang sangat kental dengan aransamen art rock-nya, style Genesis.
Lagu yang diambil dari album Cermin yang awalnya dirilis pada 1980 itu berdurasi 11 menit, 59 detik. “Sangat panjang. Moga-moga dapat diterima penonton,” ucapnya.
Selain itu, lagu-lagu hit lainnya dipastikan akan ditampilkan seperti Rumah Kita, Semut Hitam, Kehidupan, Syair Kehidupan, Ogut Suping, Menjilat Matahari.
Godbless setidaknya akan tampil selama 90 menit dengan menampilkan 15 lagu. “Tapi melihat respon penonton. Bisa saja lebih,” kata Ahmad Albar.
Sebelum konser di Malang, Godbless tampil sepanggung grup rock legend, Whitesnake dan Scorpion yang keduanya asal Inggris di Yogyakarta, 1 Maret lalu.
Ketua PWI Malang Ariful Huda mengatakan tampil sepanggungnya Godbless dengan Whitesnake dengan vokalis David Coverdale, mantan vokalis Deep Purple, serta Scorpions, jelas menujukkan kualitas musik dan penampilan grup rock tersebut masih diperhitungkan di kanca musik rock di Tanah Air.
“Iyek (panggilan akrab Ahmad Albar) dan kawan-kawan akan membuktikan pada publik rock di Malang bahwa mereka tetap garang dan enak ditonton dalam sebuah konser,” katanya.
Walhasil, kerinduan masyarakat Malang dan sekitarnya terhadap pentas musik rock berkualitas bakal terobati dengan tampilnya Godbless, legenda hidup grup rock kebanggaan Indonesia, pada Rabu (4/3/2020).
Godbless terbilang lama manggung di Malang. Kehadiran grup rock gaek jelas dapat mengobati rasa rindu pecinta rock terhadap sajian musik berkualitas dari grup rock yang melegenda tersebut.
Grup rock yang digawangi Ahmad Albar (vocal), Ian Antono (gitar), Donny Fattah (bass), Abadi Soesman (kibor), serta pemain drum Fajar Satriatama itu tampil dalam rangkaian kegiatan Hari Pers Nasional ke-74 atas kerja sama PWI Malang dan Myro Production itu.
Ariful meyakinkan konser menjanjikan sajian pentas musik yang apik dengan panggung raksasa ukuran 8 meter x 25 meter sehingga para musisi akan dapat mengeksplor space yang memadai untuk dapat menampilkan aksi panggung terbaik mereka.
Ariful menambahkan pentas Godbless digelar karena ingin berbagi kebahagian antara insan pers dan masyarakat dalam momen memperingati hari lahirnya pers. Pers dan masyarakat menyatu.
Godbless dipilih untuk tampil dalam konser musik yang digelar PWI Malang bekerja sama dengan Myro Production, karena merupakan grup rock yang melegenda sepanjang masa.
Sepanjang karirnya, Godbless berhasil menelorkan lagu-lagu yang apik, melegenda, dan menjadi hits di hampir setiap album yang mereka merilis. Bahkan tidak jarang, lagu-lagu Godbless justru mengiringi perjalanan hidup penggemarnya, baik dalam suka maupun duga.
“Lewat konser ini, kami ingin berkontribusi pada masyarakat, menyajikan konser yang berkualitas, ingin berbagi kebahagiaan,” ucapnya.
Pemimpin Myro Production selaku promotor Konser Godbless: MALANG NGERockembali, Yoga Adhinata mengatakan kesediaannya menjadi promotor konser rock yang bekerja sama dengan PWI Malang didasari semangat idealisme. Yakni menggelar konser rock yang bermutu.
Godbless dapat dijadikan jaminan mutu terhadap suatu konser karena pengalamannya berkarir di dunia musik rock, baik dalam merilis album, maupun menggelar konser.
Dalam setiap konser, Godbless selalu menampilkan atraksi panggung yang menarik sehingga dapat memberikan kejutan bagi penonton.
Ditambah dengan kapasitas sound yang memadai, 30.000 watt, maka ruangan hall di Graha Cakrawala, Universitas Negeri Malang, akan terasa menggelegar, namun dijamin tidak memekakkan telinga. Dengan kekuatan sound sebesar itu, maka dijamin akan nyaman didengar, namun juga dahsyat output-nya.
Yang juga tidak kalah menarik, tata cahaya panggung. Lighting didisain sedemikian rupa sehingga penonton bisa asyik dan nyaman menikmati sajian dan aksi panggung Iyek, panggilan akrab Ahmad Albar, dan kawan-kawan.
“Spesifikasi lighting sesuai dengan permintaan Godbless. Jadi dijamin baiklah nanti saat konser,” ucapnya.
Tak ketinggalan, dalam aksi panggung para rocker gaek itu akan dilengkapi dry ice yang memadai sehingga aksi grup rock yang dikenal beraliran glam rock itu menjadi terasa sangar, namun mistis.
“Lewat konser ini, kami sebenarnya juga mengingatkan masyarakat bahwa Malang tetap dan harus layak disebut sebagai kota barometer rock yang ditandai apresiasi yang tinggi masyarakat terhadap konser rock yang bagus,” ujarnya.
Konser Godbless ini juga sebagai edukasi bagi milenial yang bergerak di sektor ekonomi kreatif, pada sub musik, bahwa berkarir di musik itu tetap menjanjikan dan memberikan kehidupan layak asal betul-betul ditekuni yang ditandai dengan menghasilkan karya-karya musik yang bagus baik dalam merilis lagu maupun album maupun pada konser dan Godbless membuktikannya. (lil)
Leave a Reply