BATU (surabayapost.id) – Komitmen dan kesungguhan Pemerintah Kota (Pemkot) Batu dalam membangun fasilitas ekonomi rakyat dinilai Wakil Ketua 1 DPRD Batu Nurrochman dari politisi PKB belum bisa menunjukkan bukti yang memuaskan masyarakat. Hal tersebut dikatakan Wakil Ketua 1 DPRD Batu yang sapaan akrabnya Cak Nur, Sabtu (11/4/2020).
Menurut Cak Nur, apa yang disampaikan tersebut bukannya tanpa alasan. Dan apa yang pernah menjadi rekomendasi anggota DPRD Batu gabungan komisi B dan C, sebagai cerminan bocornya atap pasar sayur yang mengakibatkan banjir yang membuat kalang – kabutnya para pedagang yang sempat videonya viral di dunia maya kemarin.
“Kami menyayangkan kualitas pembangunan Pasar Sayur yang tidak seimbang dengan besarnya anggaran yang telah disediakan. Kami di DPRD berharap pihak ketiga agar segera memperbaiki bangunan yang rusak akibat hujan. Supaya para pedagang dan pembeli bisa tetap beraktivitas dengan baik dan nyaman,” harapnya.
Selanjutnya ditambah oleh Ketua Fraksi partai Nasdem Sujono Djonet.Menurutnya memang diperlukan kecermatan data, rasionalisasi anggaran yang tepat sasaran di lapangan.
“Kita berharap, tak akan terjadi atau kita mengalami sudah jatuh tertimpa tangga. Dengan anggaran APBD yang sudah dikeluarkan,kita dari DPRD tetap mengupayakan fungsi pengawasan. Jangan sampai terjadi ada pepatah. sudah jatuh tertimpa tangga dan roda kehidupan terutama ekonomi tidak lagi berjalan mengalir menghidupi masyarakat Batu,” ungkapnya.
Karena ungkap dia, di Batu ini banyak program – program tapi perencanaannya masih kurang matang. Seperti halnya, lanjut dia di pasar sayur yang baru diresmikan tapi mengalami bocor dan terjadi banjir.
“Kalau sudah seperti ini, kontraktornya pasti akan berdalih apa yang sudah dikerjakan sudah sesuai dengan perencanaannya. Celakanya lagi nantinya juga akan saling melempar tanggung jawab,” tandasnya.
Padahal, tandas dia, permasalahan ini tidak bisa dianggap enteng.Karena lanjut dia, dibangunnya pasar tersebut dan digelontor dengan anggaran yang besar.
” Tapi kalau pasar sayur nya itu bermasalah pedagang akan tidak bergairah dan tak mungkin perkembangan ekonomi kerakyatan terutama di sektor perdagangan maupun di bidang pertaniannya akan bergairah,” paparnya.
Untuk itu, papar dia, kalau memang perencanaannya yang lemah, maka ia harapkan setiap ada perencanaan harus benar-benar diperhatikan.
“Akan dievaluasi yang akan menjadi proyek di Batu nantinya.Tujuannya supaya benar – benar menjadi kebutuhan sesuai yang kita harapkan. Sedangkan dinas terkait pasar sayur ini belum pernah menyampaikan dan belum juga memaparkan, maketnya seperti apa dan gambarnya pula seperti apa,” ngakunya.
Selanjutnya, kata dia, dewan juga tidak tahu seperti saat melakukan Inspeksi Mendadak (Sidak) setelah rekan – rekan komisi C mendatangi kesekretariatan dan meminta dokumen gambar dan perencanaannya.
“Malah dipimpong dengan alasan masih ada disana dan disini, sampai sekarang belum juga ditunjukkan. Padahal pada saat kita lihat di lapangan ada beberapa temuan. Salah satunya masalah saluran air dan kanopi termasuk sekat – sekatnya belum ada,” paparnya.
Oleh karena itu, papar dia, dengan besaran anggaran senilai Rp 5 miliar dan lahannya juga tidak beli. Menurut Djonet karena dirinya berangkat dari pengusaha swasta.
“Maka pasar itu agar segera dilakukan renovasi. Apa artinya membangun pasar dengan nilai bangunan miliaran rupiah kalau tidak bisa membawa perkembangan ekonomi pedagang dan masyarakat,” timpal pengusaha bekraf (ekonomi kreatif) /Lampion Garden ini.
Selanjutnya ketua fraksi partai PKS Ludy Tanarto menyerukan terkait persoalan pasar yang baru dibangun sudah mengalami hal seperti itu.
“Itu menandakan kualitasnya buruk meski sudah menelan anggaran uang rakyat senilai miliaran rupiah.Kami berharap segera bertanggung jawab pihak – pihak yang terkait.Dan kalau ditemukan adanya dugaan ketidak beresan atau ada dugaan tindak pidana korupsi, karena itu ranahnya aparat penegak hukum ( APH).Maka APH kami harap menyelidiki,” mintanya.
Sementara itu, Ketua Paguyuban Pasar Sayur Agus Yulianto mengaku pada Kamis kemarin sudah melakukan pertemuan dengan pihak kontraktor dan konsultan bersama Sekretaris Dinas Perumahan, Kota Batu Bangun Yulianto di kantornya Balaikota Among Tani Kota Batu.
” Kami sudah bertemu dengan mereka. Kepala Dinas Perumahan Arif Setiawan diwakili Pak Bangun pada saat pertemuan itu. Dalam pertemuan nya sudah ada kesepakatan akan diperbaiki pada Senin depan ini.Dan ditargetkan minggu depan harus sudah selesai,” kata Agus.
Kemudian lanjut Agus,karena pembangunannya itu yang digunakan dari uang rakyat, maka Agus berharap agar segera diperbaiki dengan kualitas bahan atapnya yang lebih baik daripada sebelumnya.
“Saya minta segera diperbaiki atap yang bocor itu secepatnya.Dan atap yang bocor itu Pak Bangun mengaku sudah sesuai spek, hanya saja kualitas bahan atapnya kurang bagus.
Kemudian yang terkait skatan yang ditengah karena belum ada.Saya sudah berkoordinasi dengan dinas perumahan.Tapi Dinas Perumahan menyarankan agar koordinasi dengan Diskumdag batu,” katanya.
Selanjutnya,kata dia sudah melakukan permohonan melalui surat ke Diskumdag, namun sampai saat ini belum ada respon.
“Dan hari Rabu atau Kamis mendatang saya akan datang langsung ke Diskumdag untuk mengkoordinasikan terkait skatan itu,” pungkasnya (Gus)
Leave a Reply