MALANG (SurabayaPost.id) – Universitas Wisnuwardhana (Unidha) Malang menggelar Halal bi Halal, Senin (08/06/2020). Halal bi halal yang dilaksanakan rektor bersama alumni dan civitas akademika tersebut dilakukan via virtual.
Ada sekitar 500 orang yang mengikuti halal bi halal zoom meeting cloud itu. Mereka bisa saling bertatap muka meski tidak berada dalam satu tempat secara langsung.
“Tahun ini dilaksanakan berbeda dengan tahun tahun sebelumnya. Hanya dengan virtual, melalui video teleconference. Hal ini, mengingat situasi pandemi virus Corona yang belum berakhir. Dengan menghindari kerumunan ini, bagian dari pencegahan,” terang Rektor Universitas Wisnuwardhana (Unidha), Prof Suko Wiyono
Ia menambahkan, Halal bi Halal sudah menjadi kebiasaan dan tradisi dari tahun – tahun sebelumnya. Oleh karena itu, kata dia, meskipun dalam kondisi pendemi Corona, kegiatan rutin tahunan itu, tetap dilaksanakan.
Itu mengingat, tegas Ketua Senat UM ini, sudah menjadi tradisi. Makanya, kata dia, merasa ada yang kurang jika tidak dilakukan.
Namun demikian, pelaksanaan menyesuaikan dengan kondisi protokol kesehatan di masa pandemi Covid 19. Sehingga hanya bisa dilakukan secara virtual online.
“Karena situasi seperti ini, ya kita menyesuaikan dengan kondisi yang terjadi. Sehingga, salah satunya dengan tidak berkumpul ditempat yang sama. Saya di kantor, sementara yang lain, tetap di tempatnya masing – masing,” jelas dia.
Secara teknis, menurut dia, pelaksanaan tetap sama. Ada ceramah, ada yang membaca kitab suci. “Peserta kita batasi, karena kemampuan zoom kita sekitar 500 orang maksimal,” lanjut pria berkacamata yang juga menjabat Ketua Aptisi Jatim ini.
Lebih lanjut ia menjelaskan, bahwa saat ini belum memungkinkan untuk dilakukan pertemuan secara langsung. Karena, menurutnya Covid19, belumlah usai. Sehingga beragam pencegahan, tetap harus dilakukan.
“Saya berkali-kali sampaikan, bahwa para tokoh harus secara terus menerus melakukan sosialisasi dan pemahaman kepada masyarakat. Selain para penegak hukum, para tokoh bahkan ulama perlu dilibatkan,” jelas dia.
Karena, tegas dia, bisa saja masyarakat mengikuti anjuran, jika yang menyampaikan orang berpengaruh, misalnya. Jadi, perlu pelibatan dari berbagai pihak,” pungkasnya. (Lil)
Leave a Reply