Keindahan Cinta di Spirit Gilang Gemilang

MALANG (SurabayaPost.id)–Dialog penuh ilmu, penuh persaudaraan, penuh hikmah, bahkan suasana keindahan cinta. Itulah yang terjadi Selasa ( (13/12) di di Camp King Sulaiman Malang. 4 Narasumber memberi referensi ilmiah, memberi kesaksian kesunguhan.

“Ada lima sumbu kehidupan. Sumbu langit, sumbu bumi, sumbu bisnis, sumbu pelayanan, dan sumbu jaringan sosial. Kelimanya berjalan seiring. “ tegas Grand Master Coach Dr. Imam Muhajirin El-Fahmi, SH, S.Pd, MM, sebagai tuan rumah.

Acara yang digelar sinergi : Nusantara Gilang Gemilang Dalam Kaborasi Gemilang Antara: Ikatan Cendekiawan Muslim (ICMI), Ikatan Persaudaraan Haji (IPHI) dan Masyarakat Ekonomi Syariah (MES), berlangsung.
“Acara ini adalah wujud nyata mewujudkan kelima sumbu tersebut, terutama sumbu jaringan sosial,” tambah Dr Fahmi, yang juga Komisaris Utama DeDurian Park.

Pada meteri berikutnya, Yusron Aminulloh, CEO DeDurian Park dan Saieda Estate, mengajak peserta dialog untuk terus meluaskan radius of trust.

“jaga integritas, jaga kejujuran, tingkatkan membahagikan orang, meluaskan silaturahmi, maka trust akan meluas. Jangan sebaliknya, menjadi menyempit karena kit alali, ingkar janji dan sering menyulitkan orang, “ tegas Yusron yang juga Ketua Bidang Bisnis, UMKM dan Pedesaan ICMI Jawa Timur.

Bahkan Yusron yang juga Wakil Ketua ISMI (Ikatan Saudagar Muslim) Jawa Timur mengajak peserta untuk selalu membangun Eco Sistem Ilahiah. Yakni mengacu apapun, Langkah, pikiran dan rancangan atas pedoman dari Allah.
Pada Kajian ini, Hertanto, S.Kom (Owner Pt. Glplus Mandiri Indonesia, Chief Accounting&Financial Rmr Malang) mengajak belajar pada pemikiran Tokoh: Teladan Mursia Zaafril Ilyas, Ibu Koperasi Indonesia Dalam Membangun Manusia Melalui Kebutuhan Dasar “Makan” Dalam Sistem Tanggung Renteng.

Hal yang tak kalah menarik, Dr. Agus Tugas Sudjianto, St. Mt. (Rektor Universitas Widyagama Malang) membedah bukunya, Kajian Buku : Pengenalan Karakter Tanah Ekspansif Di Nusantara Dan Penangannya.
Beliau membahas buku nya yg pertama, tercetak tujuh tahun yang lalu, membahas tentang Tanah Ekspansif. Dalam istilah jawa adalah tanah yang bergerak. Ada dan banyak tempat yang tanah nya bisa berubah kondisi sesuai dengan kondisi dan iklim yang ada (musim hujan dan atau musim kemarau). Perlu men stabilitas dengan bahan kapur dalam waktu yang relatif lama, sampai layak untuk suatu bangunan.

Tak kalah menarik dengan tampilnya Fahmi Thalib (Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Aqiqah Indonesia (ASPAQIN). Beliau menyebut bahwa kebutuhan kambing untuk Aqiqah di Indonesia jauh dari yang dibutuhkan.

“Kami para pengusaha Aqiqah sedang menyatu. Bukan memasalahkan competitor, namun juga kolaborasi. Kami selalu menyisipkan Value Doa Dalam Membangun Ekosistem Pasar Peternakan Domba Dan Kambing Di Indonesia. ***

Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.