MALANG (SurabayaPost.id) – Lembaga Pemasyarakatan (LP) Kelas I, Lowokwaru, Malang punya strategi jitu dalam membina kemandirian warga binaannya yang terintegrasi. Melalui Jagongan Jail, warga binaan tidak hanya dibekali hard skill, tapi juga diajari berbisnis cafe dan barbershop. Sehingga mereka bisa menjadi barista hingga hair stylish profesional.
Karena itu, Dirjenpas Reynhard SP Silitonga meresmikan program pembinaan yang terletak di samping rumah dinas Kalapas Lowokwaru, Kota Malang, Selasa (7/7/2020). Peresmian itu dilakukan secara simbolik dengan memotong rangkain bunga dan pemotongan tumpeng.
Reynhard mengapresiasi langkah yang diambil Kalapas Malang Agung Krisna dan jajarannya yang tak henti-hentinya berinovasi dalam berkinerja. “Para warga binaan perlu dibekali dengan keahlian maupun kemampuan lanjutan seperti pemasaran dan soft skill lainnya,” terangnya.
Memang, di Jagongan Jail itu nanti, setiap warga binaan akan dibekali kemampuan untuk mengelola bisnis yang sedang menjamur itu. Dimulai sebagai barista, kasir maupun pramusaji. “Kemampuan mengolah kopi yang nikmat saat ini sedang banyak diperlukan, jadi kami hadirkan cafe yang dikelolah oleh warga binaan yang kami dampingi,” ujar Agung Krisna.
Tidak itu saja, warga binaan juga dibekali kemampuan sebagai hair stylist dan theraphist. Mereka akan mengelolah barbershop yang juga satu komplek dengan coffee shop.
Salah satu warga binaan bernama Danang mengaku bersyukur diberi kesempatan untuk mengembangkan bakatnya. Selama ini, dirinya hanya berlatih di dalam lapas. Namun, setelah ada Jagongan Jail, dirinya bisa mengembangkan diri dengan berbaur bersama masyarakat. “Kami senang, sehingga tidak merasa dihukum, melainkan dibina kembali ke jalan yang benar,” tutur pria asli Malang itu.
Dia pun berharap bisa bekerja atau membuka barbershop sendiri saat bebas nanti. Sehingga tidak kembali melakukan penyalahgunaan narkoba. “Saya ingin sembuh dan kembali serta diterima oleh masyarakat,” harapnya. (Lil)
Leave a Reply