BATU (SurabayaPost.id) – Wali Kota Batu Dewanti Rumpoko mewanti-wanti pelaku bisnis usaha pariwisata agar benar – benar disiplin menerapkan protokol kesehatan (Prokes). Terutama menjelang liburan panjang akhir tahun. Tujuannya agar potensi penularan Covid-19 bisa ditangkal.
Selain itu, ia berharap sektor pariwisata agar bisa lebih maksimal menggerakkan roda perekonomian. Alasannya karena kondisi pariwisata di Kota Batu, menurut dia sudah lebih baik jika dibanding pada bulan-bulan sebelumnya. Kendati jika dibandingkan pada tahun lalu, kondisinya benar-benar berbeda.
“Pelaku usaha pariwisata disini harus bersyukur karena masih ada wisatawan, beberapa waktu lalu saya ke Bali itu kondisinya sepi,” katanya.
Oleh karena itu, kata dia, Kota Batu menurutnya tengah mendapatkan apresiasi dari Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa karena Kota Batu merupakan daerah yang pemulihan ekonominya tergolong cepat.
Untuk itu sudah beberapa kali Pemerintah Provinsi Jawa Timur menggelar acara di Kota Batu. “Bu Gubernur bilang ke saya akan membantu pembenahan infrastruktur yang baik dari Malang ke Kota Batu. Saya bersyukur karena sudah berkali-kali mengirim proposal terkait itu,” ungkapnya.
Dalam waktu dekat, ungkap dia, tengah berencana akan melakukan sidak ke beberapa hotel dan restoran untuk meninjau kesiapan menjelang liburan akhir tahun.
“Saya akan ke dapur-dapur hotel yang masak menggunakan masker atau tidak. Kalau ketahuan tidak pakai masker sudah tutup saja hotelnya,” tegasnya.
Selain itu, tegas dia, sudah memberi lampu hijau bagi hotel-hotel untuk menggelar acara malam tahun baru. Dengan syarat , kata dia, agar tetap melakukan pengurangan kapasitas suatu tempat dibatasi hanya 50 persen saja.
“Terbatas jumlahnya, jamnya juga dan tidak beruforia berlebihan,”pesannya.
Sementara itu, Ketua Persatuan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kota Batu Sujud Hariadi, mengaku bahwa pelaku usaha wisata akan tetap menerapkan protokol kesehatan. Liburan akhir tahun nanti, pelaku usaha tetap akan menerima wisatawan.
“Tetap harus protokol kesehatan dan kuota 50 persen. Alhamdulillah selama ini memang tidak ada kasus positif Covid-19 di Kota Batu yang berasal dari tempat wisata,” ngakunya.
Menurut dia, anggota PHRI terdiri atas 66 hotel dan 16 cafe/resto serta 4 lembaga pendidikan pariwisata. Adanya pemangkasan cuti bersama oleh Pemerintah Pusat, diprediksi akan membuat wisatawan yang berlibur tidak di akhir tahun. Tapi, mencari hari lain sebagai gantinya untuk berlibur.
Selain itu, soal potensi okupansi, Sujud memperkirakan pada Januari 2021 bakal ada kenaikan.
“Mungkin bergeser bisa bulan Januari 2021 atau hari libur lainnya. Kami berharap Okupansi bisa mencapai 50 persen karena pandemi Covid-19,” pungkasnya. (Lil)
Leave a Reply