BATU (Surabayapost.id ) – Sejumlah 79 mahasiswa penerima beasiswa dari Pemkot Batu melalui Dinas Pendidikan diberi masukan dan dimotivasi Wali Kota Batu Dewanti Rumpoko di Gedung Graha Pancasila, Balai Kota Among Tani, Kota Batu, Rabu ( 23/12/2020).
Giat yang digagas Dinas Pendidikan Kota Batu dalam rangka pembinaan bagi mahasiswa penerima beasiswa tahun 2020 itu, ditegaskan Dewanti agar program tersebut, diteruskan.
“Ketika program beasiswa ini diluncurkan baru sekarang ini kita bisa bertemu seperti ini.Alhamdulillah untuk anak – anak di Kota Batu bisa diberikan bantuan.Dan ini bukan beasiswa. Karena kalau beasiswa itu dibantu secara penuh.Dan kalau ini karena sebagian saja, jadi lebih tepatnya ini adalah bantuan,” katanya.
Oleh karena itu, ia sangat berharap ketika program ini bisa diteruskan, menurutnya sesuatu yang diberikan kesempatan khususnya putra – putri Kota Batu.
“Yang secara akademis cukup bagus tetapi secara ekonomi memang harus dibantu. Salah satunya yang saya tanyakan tadi, dari salah satu siswa anak yang pertama, dan Bapaknya bekerja sebagai kuli bangunan,” ungkapnya.
Itu, ungkap dia, secara ekonomi ketiga dihitung matematika susah. Tapi dia punya potensi. Dengan begitu, pemerintah harus mengambil bagian dari itu. Maka dari itu, Dewanti menghimbau kepada Kadis Pendidikan Kota Batu harus menghitung segala sesuatunya.
“Bu Eny nantinya harus bisa menghitung dari anak – anak ini yang lulus nantinya ada berapa persen. Sepuluh persen atau berapa. Kemudian itu yang betul – betul kita bantu dari A sampai Z,” tegasnya.
Itu, tegas dia, konsekuensinya anak – anak tersebut, harus terus punya hubungan dengan pemerintah Kota Batu. Jadi berapa orang jumlahnya dari awal, itu menurutnya harus ada hubungan dan terus komunikasi.
“Kami bukan ingin meminta kontribusi. Tapi siapa tahu ilmunya itu nanti bisa dibutuhkan Pemkot Batu.Itu hal yang utama yang bisa diambil dari anak – anak yang sudah dibantu.Jadi saya mohon agar membuat sebuah paguyuban,” sarannya.
Yang menurutnya dengan keilmuannya misalnya dalam pariwisata dan ekonomi pertanian, itu semuanya bisa didiskusikan. Dengan begitu, menurut dia, tidak hanya meluluh belajar saja.
” Tapi harus bisa mengaplikasikan ilmunya yang ada.Jadi berproses baik secara teori baik berproses lapangan.Itu adalah hal yang harus dilakukan.Karena ketika lulus tidak gagap karena sebatas teori dan prakteknya di lapangannya tidak,” ujarnya.
Dari sebab itu, Wali Kota perempuan yang pertama di Malang Raya ini, mengaku tengah memberi kesempatan pada anak – anak tersebut,agar mempunyai inisiatif dan masukan pada pemerintah Kota Batu.
“Itu sesuai dengan ilmunya masing – masing. Agar mereka juga merasakan ikut memiliki Kota Batu. Bu Eny bisa menghubungi dinas terkait dengan ilmunya, di Disparta maupun di Dinas Pertanian yang paling banyak di dinas – dinas yang lain,” timpalnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Kota Batu Eny Rachyuningsih mengaku mahasiswa yang mendapat beasiswa dari Pemkot semuanya berasal dari Kota Batu.
“Acara ini dalam rangka silaturahmi dan pengarahan dari Wali Kota Batu Ibu Dewanti Rumpoko,” terangnya.
Itu, semua terang dia, sesuai dengan rencana Kota Batu pada 2005 sampai dengan 2025 yang menurutnya sudah tertuang dalam Perda No 4, tahun 2012.
“Bahwa Kota Batu ini harus ditopang oleh dua sektor.Sektor pariwisata dan pertanian pada tahun 2005 Pemkot Batu pada saat itu pernah melakukan kerjasama dengan Fakultas pertanian dengan Universitas Brawijaya yang itu pemberian beasiswa kepada putra dan putri anak para petani di Kota Batu,” jelasnya.
Itu, jelas dia, bagi yang bersedia untuk melanjutkan pendidikan jurusan pertanian jenjang D 1.Saat itu , menurutnya telah berlangsung sampai dua dan tiga angkatan.
“Berikutnya ada tambahan pada tahun 2014 dimulainya diberikan beasiswa kepada 6 orang anak – anak Batu. Dari sejumlah 6 anak tersebut, kala itu yang 3 jurusan di pertanian dan yang 3 jurusan pada jurusan pariwisata. Dan sekarang mereka sudah lulus,” katanya.
Kemudian, kata dia, dari program ini ada sekitar 34 anak dan yang lulus menyelesaikan studi nya, menurutnya pada tahun 2020 sejumlah 79 anak mahasiswa.
“Mereka yang mendapatkan bantuan beasiswa. Dari sejumlah itu di perguruan sekitar Malang Raya yang paling banyak. Termasuk di Universitas Brawijaya, Universitas Negeri, bahkan dari Universitas Merdeka ( Unmer) dan Universitas Muhammadiyah,” paparnya.
Itu, papar dia, yang di Malang Raya ada sejumlah 68 orang, dan yang dari wilayah Jatim Unair maupun ITS ada sejumlah 3 orang.Dan diluar Jatim kata dia, ada sejumlah 5 orang. Sedangkan yang diluar negeri ada 3 orang.
” Itu semua jika dilihat dari jurusan yang kita pilih, memang masih signifikan sesuai dengan tujuan awal.Itu jurusan pertanian yang masih mendominasi sejumlah 42 orang.Di pariwisata sejumlah 13 orang,
dan yang lain sejumlah 24 orang,” bebernya.
Seiring perjalanan waktu, beber dia, sesuai dengan kebutuhan keilmuannya, masih tetap pada jurusan – jurusan lain.
“Dengan pertimbangan – pertimbangan lain, ada kriteria di kami. Itu mutlak dan harga mati. Itu semua mahasiswa berasal dari warga Batu dan ber KTP Batu. Itu harus sesuai dengan KK dan KTP-nya,” katanya.
Menurut dia, kendati asal sekolahnya dari luar Batu, seperti Pujon dan di kota lainnya tak masalah. Sebab, kata dia, yang terpenting ber-KTP Batu.
“Selain itu, yang diprioritaskan untuk keluarga yang memang benar – benar membutuhkan beasiswa. Kemudian yang berprestasi baik akademik maupun non akademik.Itu yang diutamakan pariwisata dan pertanian.Dan perlu diinformasikan dari perguruan tinggi yang dipilih sudah ada MoU dengan Pemkot Batu,” pungkasnya. (Gus)
Leave a Reply