MALANG (SurabayaPost.id) – Bencana alam di Kota Malang didominasi tanah longsor. Sebab, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pemerintah Kota (Pemkot) Malang, mencatat sejak awal Tahun 2021, terjadi 22 kali bencana tanah longsor.
“Di Bulan Januari ini, kami mencatat ada 22 bencana yang terjadi di 22 titik yang tersebar di wilayah Kota Malang, dan didominasi oleh bencana tanah longsor,” ungkap Kepala BPBD Pemkot Malang, Alie Mulyanto, saat dihubungi, Rabu (20/1/2021).
Menurut Alie, untuk kejadian tanah longsor yang terheboh lantaran memakan korban jiwa terjadi di Perumahan Sulfat Inside Kavling 10, Jalan Sadang, RT 09 RW 18, Kelurahan Bunulrejo, Blimbing.
“Dari 5 kecamatan itu semuanya rawan, mulai Mergosono, Polehan, Bunul, Muharto Sukun terus Bandulan, semuanya,” jelasnya.
Untuk itu, lanjut Alie, dirinya mengimbau kepada masyarakat Kota Malang untuk meningkatkan kewaspadaan dengan menghindari beraktivitas di tempat-tempat yang rawan terjadi bencana.
“Kita tidak membentuk posko, kita akan tetap berkoordinasi dengan Kelurahan dengan masyarakat. Jadi kita sosialisasikan warning itu. Kita kan juga ada Early Warning Sistem (EWS),” terangnya.
Apalagi, tambah Alie, berdasarkan perkiraan cuaca yang dikeluarkan oleh Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Juanda, Surabaya, saat ini Malang Raya khususnya Kota Malang menghadapi cuaca ekstrem yang diperkirakan selama tiga hari kedepan.
“Sekarang terjadi intensitas hujan itu 40 persen. Artinya, jika tahun lalu air naik satu meter berarti tahun ini naik menjadi 1,4 meter, karena diperkirakan volume air di tahun ini naik 40 persen, itu sudah melebihi dari hydrometeorologi dari BMKG,” tukasnya. (Lil)
Leave a Reply