BATU (SurabayaPost.id) – Reaksi cepat Wali Kota Batu, Dra Dewanti Rumpoko MSi dan Wawali Ir Punjul Santoso MM patut diapresiasi. Itu terkait kunjungannya, Rabu (3/2/2021) terhadap sejumlah 52 warga yang mengalami dampak longsor di RT 2 RW 10 Dusun Brau, Desa Gunung Sari, Kecamatan Bumiaji, Kota Batu.
Hadirnya orang nomor 1 dan 2 dilingkungan Pemkot Batu yang dimaksud, melihat kondisi puluhan warga yang diungsikan akibat longsor yang terjadi sejak Senin ,1/2/ sampai Selasa (2/2/2021.
Yang perlu diketahui, Dewanti bersama Punjul tersebut, selain melihat kondisi warga, sekaligus menyalurkan bantuan bahan pokok, obat, hingga pakaian yang diberikan kepada warga terdampak.
Selain itu Dewanti menghimbau kepada masyarakat demi menjaga keselamatan warga agar tidak tidur di rumahnya dulu.
“Relakan rumahnya ditinggal dulu, ligat sikon masih berbahanya. Barang – barangnya yang penting harus dibawah,” pesan Dewanti kepada warga saat di shelter bencana.
Apalagi, lanjut dia, diketahui kondisi geografis RT 2 RW 10 Dusun Brau, Desa Gunugsari, berada di tebing dan merupakan daerah tanah yang bergerak.
Untuk itu, kata dia, berbagai persiapan sudah dilakukan oleh OPD terkait untuk antisipasi jika ada longsor susulan.Seperti halnya menyiapkan tenda darurat, fasilitas kesehatan, dan penerangan saat malam hari.
Oleh karena itu, lanjut Dewanti pada saat rembuk bersama warga di shelter bencana, mengaku dari sejumlah 11 Rumah diyakini Rawan Longsor dan harus segera direlokasi.
“Sekarang yang difikirkan oleh masyarkat adalah keselamatan nyawa. Bahkan dari kajian BPBD dan OPD lainnya lokasi tersebut sangat berbahaya dan tidak boleh ditinggali. Terbukti selama dua hari alat deteksi bencana (EWS) terus berbunyi,” ujarnya.
Itu, lanjut dia,sedang berfikir akan kemana kalau tidak boleh ditinggali.Dengan begitu, kata dia, Pemerintah Kota Batu sedang berusaha cari jalan keluarnya.
“Saya minta Camat dan Lurah mendata. Warga ada yang punya lahan di tempat lain tidak.Kalau ada bisa ditinggali dan pemerintah akan bangunkan,” janjinya.
Dengan demikian, janji dia, bagi warga yang tidak punya akan dicarikan tanah kas desa (TKD) atau tanah bengkok.
“Desa untuk ditinggali dan dibangun rumah baru. Bisa satu kawasan atau secara terpisah,” pungkasnya ( Gus )
Leave a Reply