BATU (SurabayaPost.id) – Anggota DPRD Kota Batu, yang juga Ketua Fraksi Partai Golkar, Didik Machmud, minta agar tim pansel penjaringan calon direktur Batu Wisata Resource (BWR) Kota Batu, cermat mencari pemimpin BUMD. Saran tersebut dia sampaikan Minggu (11/4/2021).
Selain itu, Didik menyarankan penjaringannya harus transparan. Dan yang terpilih nantinya harus memiliki kompetensi dan integritas yang mumpuni.
“Pemimpin sebelumnya belum memberi hasil yang signifikan.Maka tim pansel harus cermat agar tak asal dalam menentukan calon direktur BWR,” sarannya.
Karena,menurut dia, yang dibutuhkan sosok pemimpin yang profesional dalam mengelola BWR, karena kucuran dananya bersumber dari uang negara.
Dia meminta agar kepentingan politik harus dinomorduakan. “Bukan karena faktor balas budi politik lalu dia dipilih jadi direktur.Kemudian dengan berjalannya waktu untuk mengelola anggarannya amburadul,” sindir Didik.
Oleh karena itu, ia berharap, dari kelima calon yang lolos tersebut, harus bisa memaparkan gagasan visi misi terbaiknya. Dan rencana bisnis (renbis) nya bagaimana. Menurutnya pernah punya pengalaman apa dan pernah bisnis apa dan dimana.
“SDM dan profesionalismenya seperti apa. Tidak menutup kemungkinan, DPRD akan mengundang direktur BWR yang baru. Kami tanyakan visi misinya dalam mengemban tanggung jawabnya untuk memajukan perusahaan daerah itu. Sejalan tidak antara visi misi dan implementasinya,” ungkapnya.
Karena, ungkap dia, kiprah BWR masih jauh dari cita-cita awal pembentukannya. Karena, menurut dia, perusahaan tersebut, dibentuk sebagai holding company.
“Artinya, BWR dijadikan sebuah lokomotif bisnis mengembangkan produk-produk dari Kota Batu. Baik dari hasil pertanian, UMKM.Tujuannya untuk membesarkan ekonomi rakyat. Bagaimana caranya agar bisa mengembangkan perluasan pasar produk-produk Kota Batu,” paparnya.
Dalam ekosistem ekonomi, lanjut dia, BWR sebagai rantai distribusi untuk menstabilkan harga demi menghindari terjadinya spekulasi pasar.Sehingga, kata dia,bisa memangkas panjangnya rantai distribusi.
“Tapi dalam perjalannya tidak sesuai dengan harapan itu. Bisnis usaha yang dijalankan lebih condong pada retailer. Dengan begitu,agar sesuai dengan harapan awal pembentukan BWR, para calon harus mempelajari perda BWR, kemudian memahami perda nya,” jelasnya.
Selain itu,ia berharap agar dilakukan audit independen terhadap keuangn PT BWR.Alasannya, karena saat serah terima ke direktur yang baru,nantinya harus jelas laporan keuangan yang dibukukan oleh kepemimpinan sebelumnya.
“Serah terimanya harus jelas. Modal sisa berapa, kalau nyantol itu dimana, kalau diinvestasikan itu untuk apa saja.Kan begitu.Karena penyertaan modal nya itu uang rakyat, dan jangan sampai mencederai rakyat Kota Batu yang kesekian kalinya,” harapnya.
Yang perlu dimengerti, menurut dia, penetapan perda keuangan daerah atas persetujuan DPRD selaku bagian dari pemerintah daerah.Dengan demikian, sebaiknya BWR melaporkan pertanggungjawaban keuangannya ke DPRD.Meski begitu, Didik mengaku hal itu tidak pernah dilakukan sama sekali.
Oleh karena itu ia meminta supaya dilakukan audit. “Itu karena, selama ini terdapat catatan merah terhadap penggunaan keuangan BWR. Untuk kedepannya jangan sampai terjadi hal yang tidak diinginkan.Dengan besaran penyertaan modal yang sangat fantastis, namun hasilnya minim,” serunya. ( Gus)
Leave a Reply