BATU (SurbayaPost.id ) – Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Batu Aries Setiawan, Kamis (12/8/2021) mengaku gagasan serta inisiasi yang dilakukan oleh Kepala Desa (Kades) Junrejo, Kota Batu, serta kelembagaan selaras dengan DLH. Untuk targetkan sampah di Kota Batu, pada tahun 2022 mendatang berkurang sebesar 24 persen.
“Itu gagasan serta inisiasi yang dilakukan Kades Junrejo serta kelembagaan selaras dengan DLH. Terkait pengajuan Tempat Pengelolaan Sampah Reduce, Reuse, Recycle (TPS3R) dalam hal mengatasi permasalahan sampah di Kota Batu,” katanya.
Hal itu, kata dia, disampaikan pada saat hearing dengan Komisi A dan C DPRD Kota Batu beberapa hari lalu.
“DLH targetkan untuk tahun depan pengurangan sampah bisa mencapai sebesar 24 persen. Terlebih, berdasarkan laporan dari bidang pengelolaan sampah sampai bulan Mei 2021, pengurangan sampah mencapai 15 persen,” tegasnya.
Dengan begitu, tegas dia, semoga inisiasi yang dilakukan oleh Desa Junrejo, bisa segera terwujud.
“Apalagi DPRD Kota Batu mendukung penuh program DLH dan program Desa Junrejo dalam pengelolaan sampah,” ujarnya.
Untuk itu, ujar dia, dengan anggaran pada saat hearing, ia mengaku DLH sudah mengajukan tambahan anggaran untuk merealisasikan pengajuan dari Desa Junrejo.
“Dengan pembahasan pembangunan TPS3R pada saat hearing, Legislatif sangat mensupport dan segera mengajukan khusus,” terangnya.
Itu, terang dia, untuk desa – desa yang lain, dijelaskannya ada sejumlah lima desa TPS3R.
Sedangkan untuk tahun ini, pihaknya mengaku bila DLH tengah mengajukan anggaran untuk pembangunan TPS3R di dua desa.
“Desa Junrejo dan Desa Sidomulyo. Untuk tahun depan 2022 ada sejumlah tiga desa untuk PTS3R.Dan yang belum ada di desa.Harapan DLH dengan adanya pembangunan TPS3R di desa-desa secara total nantinya bisa mengatasi permasalahan sampah yang ada di Kota Batu,” terangnya.
Itu, terang dia, sesuai dengan target Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD ) 2022, sampah tersebut harus bisa berkurang sebesar 24 persen.
Sementara itu, Ketua Komisi C DPRD Kota Batu Khamim Tohari mengaku sangat mengapresiasi inisiasi dari Kades Junrejo untuk membuat TPS3R secara mandiri.
“Kami berharap ini menjadi pilot project bagi desa-desa lainnya yang belum mempunyai TPS3R sebagai upaya mengurangi volume sampah di TPA Tlekung,” paparnya.
Meski begitu, papar dia, Komisi A dan C berharap dalam pembelian mesin incenerator harus sesuai standar yang sudah ditentukan.
“Sehingga nantinya dapat digunakan dengan maksimal.Mengingat volume sampah khususnya di Desa Junrejo kurang lebih 6,8 Ton/hari,” jelasnya.
Itu, jelas dia, sebagai bentuk dukungannya DLH berkaitan dengan rencana pembangunan TPS3R secara mandiri tersebut, sebagai upaya mengurangi volume sampah di TPA Tlekung yang dinilai sudah tidak layak.
“Dengan keterbatasan anggaran, maka untuk pembangunan fisik gedung TPS3R dengan biaya kurang lebih sekira Rp 600 juta tersebut bakal dianggarkan di APBD perubahan 2021,” terangnya.
Terlebih terang dia, diketahui bahwa volume sampah di Kota Batu kurang lebih 80-100 ton per hari. Sehingga kata dia, untuk menguranginya TPS3R adalah salah satu solusinya.
“Disamping memaksimalkan bank sampah di masing-masing desa atau kelurahan di seluruh Kota Batu, DLH diharap segera menganggarkan pembangunan fisiknya,” mintanya.
Diwaktu yang sama, anggota Komisi A, Agung Sugiono, menyarankan koordinasi pihak desa dengan DLH sangat penting agar semuanya cepat terlaksana.
“Baik berkaitan dengan proses, desain, akses jalan dan hal lainnya sehingga TPS3R di Desa Junrejo nantinya dapat segera direalisasikan dan bisa mengurangi volume sampah di TPA Tlekung,” pungkasnya sembari berjanji komisi A dan Komisi B akan mengawal percepatan TPS3R di Kota Batu. (Gus)
Leave a Reply