Molor, FK2B Minta Jaminan Keamanan Aset di Tempat Relokasi

Proyek tempat relokasi ini sesuai kontrak sudah harus selesai 24 November 2021.

BATU (SurabayaPost.id) – Proyek relokasi molor, belasan orang dari anggota Forum Komunikasi Pedagang Pasar Batu (FK2B) Kota Batu, Jumat (3/12/2021) geruduk Kantor Unit Pelakssna Teknis (UPT) Pembangunan Penampungan Pedagang Pasar di Stadion Beranstas Kota Batu.

Aksi tersebut, mendesak Pemerintah Kota Batu, melalui dinas terkait dan rekanan PT pekerja  mega proyek Kota Batu, 2021 agar segera menyelesaikan proyek relokasi. Mereka meminta di hadirkan pihak jetiga atau kontraktor penggarap tempat relokasi pedagang. 

“Kami minta jaminan keamanan  dalam hal ini, aset pedagang waktu ada di Stand atau tempat relokasi.

Selain itu, kita minta agar tidak selalu molor pekerjaannya,” kata salahsatu anggota FK2B Didin Dariyanto.

Pedagang dari FK2B saat mendatangi UPT Pembangunan Penampungan Pedagang Pasar Batu

Yang perlu diketaui, sesuai masa kontrak, proyek relokasi yang diperuntukkan pedagang pasar berakhir pada 24 November. Dengan besaran Rp 4,7 miliar tersebut progresnya tidak jelas

karena tidak tepat waktu. Itu, dikerjakan pengembang PT Mahakarya Abadi (MA) dari Lumajang, Jawa Timur.

Dengan demikian, Didik mengaku kesal, sehingga dirinya bersama rekan – rekannya bergerak dengan  sepontanitas .

“Pedagang pasar banyak  mendengar bawasannya ada pengunduran – pengunduran waktu.Setelah diselidiki bawasannya ada keterlambatan dari pihak ketiga,” paparnya.

Untuk itu, papar dia, bersama rekan – rekannya melakukan aksi damai tersebut, tujuannya ingin bertemu dengan pihak ketiga.

“Karena kalau diundang dengan baik – baik untuk audensi sangat  sulit dan terkesan mengindar. Akhirnya setelah ada aksi seperti ini baru bisa bertemu meski hanya sebatas pelaksana lapangan dari PT yang dimaksud,” ujarnya.

Disitu, ujar dia, dirinya meminta kejelasan dan kepastian penyelesaian proyek relokasi pedagang pasar tersebut.

“Setelah bertemu dengan petugas pelaksana dan Kepala Dinas Koperasi Kota Batu, ternyata diketaui tahapan selesainya , Sabtu, 4/12/2021,besuk, ” tegasnya.Janji pihak ketiga itu, tegas dia, harus bisa dibuktikan dan FK2B menunggu.

Karena, kata dia, ini semua demi kepentingan hajat hidup orang banyak, bahkan ribuan orang.

Sementara itu, petugas pelaksana lapangan, PT MA, Endri Susanto mengaku terkait keterlabatan proyek tersebut, karena faktor matrial.

“Ini matrial yang paling besar untuk prodak pakai merk kencana memang spek nya satu merk kencana. Kemarin sebenarnya kita sempat mengajukan bagaimana kalau yang kurang itu kita datangkan merk lain.Tapi dari dinas terkait mintanya tetap kencana semua sesuai spek,” kata Endri.

Saat disinggung terkait keprofesiinalan PT, ia mengaku  karena kalau proyek untuk pemerintahan semuanya itu berjalan bareng (bersama) hampir semua proyek pemerintah bersamaan, dan spek matrialnya pakai prodak kencana rara – rata.

“Disitu sehingga yang terjadi produksi pabrik sendiri agak terlambat karena kita megambilnya  dari distributor,” ngakunya.

Disitu, ngaku dia, bakal dibangun 1136 bedak dari bahan galvalum  berukuran 2X 2 meter persegi. Itu dianggarkan Rp 4,7 miliar.

Saat ditanya kesanggupan dan desakan beberapa pedagang  bahwa besuk Sabtu harus sudah rampung.Dia, hanya berjanji bakal dimaksimalkan.Meski begitu, pihaknya kurang yakin kalau besuk bakal rampung.

“Kalau dengan kondisi seperti ini saya sendiri kurang yakin, karena kondisi situasi seperti ini.Tapi saya optimalkan akan cari pekerja tambahan,” janjinya.Terlebih, kata dia, terkait sebagian matrialnya baru dikirim kemarim.

Saat ditanya berapa jumlah pekerja seluruhnya, Endri  mengaku sekitar 60 sampai 80 orang.

Terpisah Kepala Dinas Koperasi Usaha Mikro dan Perdagangan Kota Batu,  Eko Suhartomo, pihaknya 

berharap berdasarkan dari kesepakatan pada waktu bersama Kapolres Batu, bahwa semua pedagang siap direlokasi.

“Memang yang menjadi permasalahan itu adalah progres daripada reloksi yang sampai hari ini belum tuntas.Jadi harapan daripada teman –  teman tadi mungkin yang jelas harus segera diselesaikan;” katanya.

Terlebih, kata dia,  lelang pembongkaran kan sudah ada, ini, menurut dia, yang menjadi kendala ketika tempat relokasi belum juga selesai.

“Kita berpikir positif saja semua pegagang ini inginnya pembangunan berjalan dengan baik.Semetara awal bangunan itu akan baik apabila proses relokasi berjalan dengan baik,” katanya. Apalagi, lanjut dia,  pengosongan pasar  pasar tersebut, sampai  4  Desember.

“Sebenarnya kalau matrialnya  lengkap dan SDM nya lengkap juga, saya pikir cepet teratasi, karena bangunan terssebut, semi permanen,” timpalnya.  ( Gus) 

Baca Juga:

  • H. Rendra Masdrajad Safaat Kunjungi Rumah Keluarga Korban Insiden Jatim Park 1, Soroti Pentingnya Keselamatan Wahana Wisata
  • Oknum Pengacara Terduga Pelaku Penganiayaan Kakek di Malang, Dikabarkan Sebagai Tersangka
  • LKPH UMM Resmi Tandatangani Kontrak Bantuan Hukum 2025, Siap Wujudkan Akses Keadilan
  • UIBU Gelar Riyoyoan Bersama Insan Media dan Organisasi Pers Malang Raya
  • Gelar Konferensi Pers, Persada Hospital Malang Akui Belum Komunikasi dengan Korban Pasien Oknum Dokter Cabul
  • Hadiri Halalbihalal Grib Jaya, Wali Kota Batu Sebut Grib Jaya Bagian Penting Tak Terpisahkan Dalam Proses Pembangunan
  • Oknum Dokter Terduga Pelaku Pelecehan Seksual di Malang, Ngaku Hanya Jalankan Standar Pemeriksaan
  • Korban Dugaan Pelecehan Seksual Oknum Dokter di Malang Resmi Lapor Polisi
  • Menteri Imipas Agus Andrianto Tinjau Panen Perdana Program Ketahanan Pangan di Nusakambangan
  • LKPJ Disetujui Dewan, Wali Kota Malang Siap Tancap Gas Bangun Pasar Gadang dan Blimbing
  • Be the first to comment

    Leave a Reply

    Your email address will not be published.