MALANG (SurabayaPost.id) – Masyarakat Lowokwaru memiliki semangat membangun luar biasa. Sebab, pada Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang) Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Pemerintah Kota (Pemkot) Malang tahun 2023 mereka mengusulkan sebanyak 862 program pembangunan dengan incian 63% fisik dan 37% program non fisik.
“Ada banyak usulan, tapi kita buatkan skala prioritas. Prioritas menjadi sebuah keniscayaan. Utamakan yang berdampak luas, terintegrasi dan selaras dengan agenda daerah,” jelas Walikota Sutiaji yang hadir secara virtual dalam musrenbang tersebut.
Dipaparkan oleh Walikota Sutiaji, nantinya usulan-usulan Musrenbang yang tidak dapat terakomodir APBD Kota Malang akan dialihkan ke Musrenbang TSP (Tanggung Jawab Sosial Perusahaan, red). “Nantinya usulan-usulan yang tidak diakomodir, yang tidak bisa dibangun oleh APBD, itu tetap ada ruang. Yaitu lewat Musrenbang TSP. Ini sudah berjalan dengan bagus,” ungkap Walikota Sutiaji.
Sementara itu, berdasarkan paparan dari Camat Lowokwaru, Joao Maria Gomes De Carvalho, SIP., menjelaskan bahwa beberapa permasalahan yang masih meghiasi Lowokwaru antara lain banjir, perekonomian utamanya penguatan UMKM, serta kemacetan.
Menanggapi itu, Walikota Sutiaji menyebutkan tengah berkolaborasi dengan salah satu universitas di Kota Malang terkait kajian penambahan underpass guna mengurai kemacetan kota. Dan menambah infrastruktur berupa jembatan. “Dan ini yang sudah dilaksanakan di 2021, termasuk di Lowokwaru, kami bangun Jembatan Tlogomas,” ungkap Walikota Sutiaji.
Sementara, tambah Walikota Sutiaji, terkait penguatan UMKM, pemulihan ekonomi pasca pandemi serta pemantapan industri kreatif masyarakat dan kemandirian sosial ekonomi telah menjadi salah satu arah kebijakan di tahun 2023.
“Saya sering sampaikan ke Camat, Lurah, jika ada kegiatan, mamin (makan dan minum, red) bisa cari dari UMKM masyarakat. Karena uang yang kita belanjakan ini berasal dari rakyat, maka kita kembalikan lagi ke rakyat,” ungkapnya.
Terakhir, Walikota Sutiaji mengapresiasi masyarakat Lowokwaru yang semakin terliterasi untuk berpartisipasi dalam pembangunan daerah. Menurutnya, literasi yang baik ini akan memajukan masyarakat setempat. “Hampir mayoritas perguruan tinggi ada di Lowokwaru. Untuk itu kita kuatkan bersama-sama. Mudah-mudahan masyarakat Lowokwaru semakin terliterasi terkait pemberdayaan apapun itu. Ini modal membangun literasi dan mensyiarkan kebaikan di era digital,” apresiasi Walikota Sutiaji. (Lil)
Melalui aplikasi ini, dia berharap bisa semakin menguatkan dan mendukung digitalisasi sekolah, terutama Kota Malang yang dikenal sebagai kota pendidikan. Hal ini juga dapat menjawab tantangan Wali Kota Malang untuk menunjukkan keedanan (kegilaan) anak-anak muda Kota Malang dalam berkarya. (Lil)
Leave a Reply