MALANGKOTA (SurabayaPost.id) – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Malang melalui Puskesmas Kedungkandang memberikan terobosan baru terkait pelayanan kesehatan. Puskesmas ini menggagas program yang bernama KOPI TUBRUK. Layanan ini merupakan konsultasi online khusus penyakit tuberkulosis (TBC). Masyarakat bisa menghubungi petugas kesehatan dan berkonsultasi apabila mengalami gejala, langkah pengobatan, dan lain hal terkait TBC.
Program ini sudah dimulai sejak awal bulan Maret 2022, namun memang secara resmi baru diluncurkan bertepatan dengan peringatan Hari Tuberkulosis Sedunia, 24 Maret yang lalu. Program ini diinisiasi karena melihat angka penularan TB di Indonesia, termasuk Kota Malang masih cukup tinggi.
“Di puskesmas kami, tahun 2021 lalu terdata 56 kasus. Saat tim turun ke lapangan ternyata masih banyak warga yang enggan memeriksakan diri. Karena malu dan takut akan stigma buruk dari tetangga. Juga karena mereka enggan berobat ke fasilitas kesehatan pemerintah di era pandemi karena berita hoaks tentang ada orang yang diagnosa Covid-19,” tutur Kepala Puskesmas Kedungkandang dr. Lisna.
Berangkat dari fakta tersebut, tercetuslah ide untuk membuat program layanan konsultasi online. Dengan demikian, pasien atau terduga pasien tidak perlu datang ke fasilitas pelayanan kesehatan. Program ini tentunya sesuai instruksi Pemkot Malang investasi untuk eliminasi TBC.
“Salah satunya dengan memberi kemudahan dan keramahan akses pelayanan. Kerahasiaan pasien akan terjamin dan akan ditangani langsung oleh petugas puskesmas. Jadi pasien tidak perlu datang ke puskesmas. Kemudian dari situ kami merasa semakin dekat mengakses kebutuhan masyarakat khususnya di dalam penanganan TBC,” lanjutnya.
Tak hanya terbatas pada layanan konsultasi saja, namun akan ada tindak lanjut jika memang melalui konsultasi warga mengarah mengidap TBC. “Kami arahkan periksa dahak tes cepat molekuler (TCM)) sebagai dasar diagnosis TBC. Pasien tidak perlu datang ke puskesmas. Kader akan mengantar pot dahak dan akan mengambil dahak keesokan harinya untuk dikirim ke puskesmas. Hasil akan jadi sekitar 1-2 hari. Kemudian akan kami sampaikan dan akan kami terapi sesuai hasil,” terangnya.
Walau diselenggarakan oleh Puskesmas Kedungkandang, namun layanan ini terbuka untuk semua warga Kota Malang. “Bisa konsultasi ke kami, lalu nanti akan dibantu untuk mengarahkan ke puskesmas sesuai wilayahnya. Karena target dan sasaran program ini adalah tercapainya penemuan pasien TBC dan tertanganinya pasien TBC dengan baik. Sehingga menurunkan tingkat prevalensi dan kematian akibat TB pada masyarakat Kota Malang.
Dengan adanya program layanan online ini, diharapkan penanggulangan dan penanganan TBC bisa berjalan maksimal. Masyarakat semakin dekat dan mudah mengakses layanan kesehatan.
“Selain itu, kami juga mengharapkan informasi kesehatan yang mudah diakses bisa menjadi acuan dari lintas program lainnya. Karena semakin banyak lintas program yang memiliki inovasi kemudahan akses, maka akan semakin baik derajat kesehatan masyarakat di wilayahnya,” tutupnya.
Warga Kota Malang dapat mengakses layanan ini melalui aplikasi WhatsApp di nomor 0815 5599 2895. (lil)
Leave a Reply