MALANGKOTA (SurabayaPost.id) – Politeknik Negeri Malang (Polinema) dan Pemerintah Kota (Pemkot) Malang, melakukan penandatangan Memorandum of Understanding (MoU) sebagai bentuk penguatan kerja sama. Penandatangan MoU ini, dilakukan bersamaan dengan Acara Expo Produk Inovasi dan Penguatan Link Polinema IDUKA – Polinema 2022, Senin (23/05/2022).
Direktur Polinema, Supriatna Adhisuwignjo ST MT, mengatakan bahwa Acara Expo Produk Inovasi dan Penguatan Link Polinema IDUKA – Polinema 2022 sebagai bentuk responsif Polinema atas perubahan teknologi dan globalisasi saat ini.
“Kami di Polinema menggunakan pendekatan hardskill dan soft skill. Implementasi nya sendiri kita lakukan dalam delapan kegiatan MBKM, seperti magang, KKN mahasiswa dan entrepreneur yang bisa support tidak hanya sebagai job seeker tapi juga job maker,” tutur Supriatna.
Revolusi industri menuju 5.0 ini fokus pendidikan vokasi dan stakeholder harus saling terkait untuk merubah pendidikan disegala aspek, tidak hanya hardskill tapi juga skill karakter yang harus dimiliki lulusan Polinema.
“Kami terus melakukan kerjasama dan MoU dengan berbagai pihak. Dalam acara ini kami melakukan penandatangan MoU dengan 106 mitra kerja secara serentak baik itu MoU & Perjanjian Kerjasama dengan UMKM, Industri, Institusi Pendidikan Dalam dan Luar Negeri sebagai bentuk tindak lanjut kami kedepan,” imbuh dia.
Sementara itu, Wali Kota Malang, H Sutiaji, menyampaikan bahwa pendidikan vokasi bisa memberikan kekuatan yang lebih. Dimana, pendidikan itu dimulai dari tingkat bawah, maka dari itu, harus bisa menjawab persoalan pengangguran terbuka.
“Saat ini kami posisi pemerintah menjadi tangan kepanjangan pemerintah pusat, harapannya adalah bagaimana memberikan kontribusi dan berkolaborasi dengan perguruan tinggi,” tutur Walikota Sutiaji.
Dijelaskannya, bahwa dalam Tri Dharma perguruan tinggi itu mengenai pengajaran, pendidikan dan penelitian. Orientasinya, yakni adalah penelitian, karena scientific approach, diajarkan melalui teori-teori pedagogik. Jika ilmu ditumpuk dalam sebuah hasil penelitian saja, menurutnya itu hanya menjadi perpustakaan saja, dan tidak mampu melandingkan itu dengan kebutuhan dasar.
“Harapannya anak-anak yang keluar dari sini, pasar bisa menangkap. Saat ini juga sudah waktunya kita munculkan enterpreneur hebat. Malang ini adalah gudangnya teman-teman startup juragan-juragan sudah banyak, dan ini yang menjadi komitmen kita semua,” ungkapnya.
Oleh karena itu, dirinya berharap dengan kegiatan kerjasama yang dilakukan oleh Polinema, dengan Pemkot Malang bisa menghasilkan output yang bagus. Dimana Pemkot bisa mewadahi untuk melakukan pengabdian masyarakat.
“Alhamdulillah, kerja sama Polinema dengan Pemkot Malang ini, sudah melalui pengabdian masyarakatnya. Selain itu, Pemkot juga akan membantu anak-anak yang PKL, karena laboratnya itu di masyarakat. Sehingga, hasil dan produk atau output dari perguruan tinggi langsung bisa diterima oleh masyarakat,” tandasnya. (lil)
Leave a Reply