MALANGKOTA (SurabayaPost.id) – Merayakan Dies Natalis ke-40, Politeknik Negeri Malang (Polinema)
Menandatangani MoU dengan 105 mitra kerja industri dan dunia kerja, Senin (23/05/2022).
Selain itu, Polinema juga menggelar acara ‘Expo Produk Inovasi dan Penguatan Link & Match IDUKA-Polinema 2022.’ Berlangsung di Graha Polinema, selama tiga hari, Senin-Rabu (23-25/5/2022).
Direktur Politeknik Negeri Malang (Polinema), Supriatna Adhisuwignjo, ST, MT mengatakan, acara ini digelar sebagai wujud meningkatkan kerjasamanya dengan mitra kerja industri dan dunia kerja. Sekaligus mendukung terlaksananya program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) yang dicanangkan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud Ristek).
“Demi mewujudkan Visi Polinema, ‘Menjadi Lembaga Pendidikan Tinggi Vokasi yang Unggul dalam Persaingan Global.’ Polinema senantiasa berupaya meningkatkan mutu tata kelola dan layanan baik secara internal maupun eksternal,” kata Direktur Polinema, Supriatna Adhisuwignjo, Senin (23/5/2022).
Disebutkannya, upaya meningkatkan mutu layanan eksternal dilakukan Polinema dengan berupaya menjalin kemitraan, link and match dengan pemerintah pusat dan daerah. Serta berbagai institusi pendidikan dan berbagai industri, baik di tingkat nasional, regional, dan internasional.
Dalam kesempatan itu, Polinema juga melakukan penandatanganan MoU dengan 105 mitra kerja industri dan dunia kerja. Sehingga total kerjasama 477 mitra Industri dan pihak lain yang sudah memiliki MoU/SPK dengan Polinema, sejak tahun 2017 hingga 2022. Termasuk kerjasama dengan 56 BUMN dalam hal pelaksanaan PMMB sejak tahun 2019 hingga saat ini.
“Meliputi kerjasama bidang pendidikan, pelatihan, penelitian, perekrutan karyawan, pemagangan dosen dan mahasiswa serta pemberian beasiswa,” ujarnya.
Dirinya menjelaskan, tugas dan fungsi Polinema menghasilkan lulusan yang siap untuk memasuki dunia industri, dunia kerja, maupun dunia entrepreneur. Hanya saja memang tidak bisa dihindari, saat ini perubahan teknologi semakin cepat terjadi. Karena itu, semakin besarnya tantangan yang dihadapi, maka harus responsif terhadap berbagai macam perubahan itu.
“Kita harus adaptif terhadap perubahan itu. Perubahan itu harus cepat kita respon dan sikapi, karena semakin ke sini perubahannya tidak dapat dihindari lagi,” ungkapnya.
Sehingga menjadi sebuah fokus untuk selalu bisa meningkatkan link and match antara dunia pendidikan, terutama pendidikan tinggi vokasi dengan berbagai macam stake holder yang ada. Karena ke depan, paradigma yang harus dilakukan adalah merubah dunia pendidikan dari semi konvensional menjadi lebih modern dari semua aspek.
“Sebab itu, tidak cukup kita membekali mahasiswa dengan hard skill, tetapi juga soft skill yang harus dimiliki lulusan politeknik ke depan. Kita harus melakukan pendekatan untuk mengajarkan hard skill maupun soft skill,” paparnya.
Dengan kurikulum maupun kebijakan yang diambil Kemendikbud Ristek, Polinema mengupayakan bagaimana merekontruksi kurikulum. MBKM memberikan ruang yang sangat luas kepada mahasiswa, agar bisa memilih kegiatan sesuai dengan minat dan bakatnya.
“Nantinya kedepan, kita harapkan bisa mensuport mahasiswa untuk bisa menjadi wirausahawan. Tak hanya menjadi job seeker, tetapi juga bisa menjadi job maker. Kita lakukan melalui kurikulum bermuatan mata kuliah kewirausahaan, program kegiatan kewirausahaan maupun program magang kewirausahaan,” tegasnya.
Mangkanya, dalam kesempatan tersebut, Polinema langsung melakukan penandatanganan MoU dengan 105 mitra kerja industri dan dunia kerja. Meliputi kerjasama bidang pendidikan, pelatihan, penelitian, perekrutan karyawan, pemagangan dosen dan mahasiswa serta pemberian beasiswa.
Salah satunya kerjasama Polinema dengan Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Malang Raya dan Assosiasi Pemerintah Desa Seluruh Indonesia (APDESI) Kabupaten Malang.
“PWI Malang Raya bekerjasama dengan Polinema terkait peningkatan literasi penulisan civitas akademika Polinema dan masyarakat desa, utamanya jurnalistik. Dan APDESI untuk mengangkat pemberdayaan masyarakat desa. Jadi semacam kerjasama Tripartite,” jelas Ketua PWI Malang Raya, Cahyono. (*)
Leave a Reply