MALANGKOTA (SurabayaPost.id) – Wali Kota Malang, Sutiaji secara simbolis melepas keberangkatan Calon Jemaah Haji (CJH) Kloter 14 dan Kloter 15 dari Lapangan Rampal, Kota Malang, Minggu (12/6/2022) siang.
Nantinya, para CJH tersebut akan memasuki Asrama Haji Sukolilo, sebelum nantinya diberangkatkan ke Tanah Suci.
Wali Kota Malang, Sutiaji meminta masyarakat Kota Malang untuk mendoakan 690 CJH agar selamat di tujuan serta dapat menjalankan ibadah dengan baik.
“Kepada masyarakat Kota Malang, kami mohon doanya. Agar saudara-saudara kita yang sedang menunaikan haji ini, dapat menjalankannya dengan baik, mampu menjalankan perintah-perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya,” tutur Sutiaji.
Sementara itu, Kepala Sub Bagian Tata Usaha Kantor Kementerian Agama Kota Malang, Sutrisno mengatakan, sebenarnya ada tiga kloter yang diberangkatkan.
“Untuk jumlah calon jemaah haji, sebanyak 690 jemaah dan terbagi menjadi tiga kloter. Dengan perincian, Kloter 14 sebanyak 226 jemaah dan Kloter 15 sebanyak 446 jemaah, dan sisanya ada di Kloter 16,”
“Untuk hari ini, kita berangkatkan Kloter 14 dan Kloter 15. Lalu untuk Kloter 16, kita berangkatkan besok pagi di Balai Kota Malang,” ujarnya.
Sebagai informasi, sebelumnya Kemenag Kota Malang pernah menyebutkan ada sebanyak 508 calon jemaah haji. Dan dari perkembangan yang ada, terdapat penambahan 182 jemaah, sehingga jumlah totalnya sebanyak 690 calon jemaah haji yang diberangkatkan
Sutrisno mengungkapkan, dari 690 jemaah haji yang diberangkatkan tersebut, tidak semuanya berasal dari Kota Malang.
“Penambahan tersebut, karena ada mutasi-mutasi CJH dari luar kota. Kalau asalnya darimana, ada yang dari wilayah sekitar Malang dan luar Jawa juga ada. Dan mekanisme mutasi ini, sudah diatur sesuai dengan aturan serta petunjuk teknis (juknis) yang sudah ada,” bebernya.
Dirinya juga menambahkan, dari CJH yang diberangkatkan itu, untuk CJH yang termuda berusia 20 tahun dan berjumlah sebanyak dua orang.
Untuk CJH laki-laki termuda, atas nama Arkan Fairuzi Ilyasa. Sedangkan CJH perempuan termuda, atas nama Vio Meisyabela.
“Kemudian untuk CJH yang tertua berusia 65 tahun, sesuai dengan aturan yang ada. Untuk CJH laki-laki tertua atas nama M. Baderun dan CJH perempuan tertua atas nama Nany Rochima,” jelasnya.
Sutrisno juga berpesan kepada para CJH, untuk selalu berhati-hati dan menjaga kesehatan, khususnya saat sampai di Tanah Suci.
“Alas kaki jangan sampai lepas, karena kondisinya disana panas. Selain itu udaranya juga panas, sehingga perbanyak minum air putih dan selalu jaga kesehatan,” pungkasnya. (lil)
Leave a Reply