Eksplorasi Desa Wisata, Disparta Kota Batu Gelar Jambore Desa Wisata 2023

Salah satu Stand Desa Junrejo, mempromosikan produk unggulan dari pelaku UMKM desa tersebut
Salah satu Stand Desa Junrejo, mempromosikan produk unggulan dari pelaku UMKM desa tersebut

BATU (SurabayaPost.id) – Eksplorasi Desa Wisata, Dinas Pariwisata (Disparta) Kota Batu gelar Jambore Desa Wisata dan Asosiasi Kepariwisataan 2023. Kegiatan tersebut digelar di Rest Area Jalibar Desa Oro – Oro Ombo Kota Batu, Jawa Timur, Jumat (03/03/2023).

Dengan tema “Bangga Desa Wisataku” Jambore Desa Wisata dibuka dengan dengan menampilkan produk unggulan dari 24 desa / kelurahan se Kota Batu, termasuk salah satunya Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 1 Batu.

Dalam sambutannya, Kepala Dinas Pariwisata (Kadisparta) Kota Batu, Arief As Siddiq, menyampaikan bahwa Desa Wisata Oro – Oro Ombo, terletak di lereng Gunung Pandeman memiliki konsep wisata luar biasa.

Kadisparta Kota Batu, Arief As Siddiq
Kadisparta Kota Batu, Arief As Siddiq

“Bagaimana kita bisa memajukan Desa Wisata di Batu, sekaligus kinerja kelembagaan pariwisata yang ada di Kota Batu,” ungkap Arief sapaan akrabnya.

Menurut dia, ini merupakan kolaborasi berbagai pihak. Tampak hadir dalam pembukaan tersebut, para anggota dewan, Sekda dan Wakil Bupati Malang. Selain itu, PHRI, Asosiasi Petinggi Lurah (APEL) dan Ketua Asosiasi Industri Wisata. Semua tampak kompak mempromosikan Desa Wisata di Kota Batu.

“Kita ingin terus kompak dan bersatu padu memajukan Kota Wisata Batu dari teman – teman desa wisata dan teman -teman asosiasi industri wisata. Jambore Desa Wisata dan Asosiasi Kepariwisataan pada dasarnya merupakan pengembangan program kegiatan rutin kita bersama teman – teman desa wisata yang setiap bulannya mengadakan,” ungkapnya.

Pihaknya juga mengajak semua stakeholder yang lebih luas lagi, dan lebih terintegrasi yang mana tengah buat beberapa giat luar biasa. Diantaranya, sarasehan, pameran, lomba dan kegiatan lainnya. Semuanya bertujuan mengeksplor dan mempromosikan potensi wisata.

“Terimakasih, kepada teman – teman yang memberikan semangat  tidak patah arang  memberikan yang terbaik, stand – stand ini dengan baik, bahwa kita wisata batu ini, desa wisatanya hebat, dan asosiasinya kompak ,” ucap Arief bangga.

Lanjutnya, terkait sajikan tarian – tarian tersebut, menurutnya dasar petunjuk dari Walikota Batu bahwa setiap event dan kegiatan harus menampilkan kesenian khas tradisi Kota Wisata Batu.

Tampilan kesenian tradisional dalam pembukaan Jambore Desa Wisata 2023
Tampilan kesenian tradisional dalam pembukaan Jambore Desa Wisata 2023

“Tadi kita sajikan ‘Tari Sendratari Arjuna Wiwaha ‘ yang merupakan seni tradisi Kota Batu, bahwa batu kaya potensi seni budaya,” timpalnya.

Sementara itu, Pj Walikota Batu, Aries Agung Paewai menyampaikan, bahwa ini adalah event yang sangat luar biasa yang harusnya terus ditingkatkan.

“Kita tahu bahwa Bapak dan Ibu  DPRD yang ada disini selalu mendukung kita untuk meningkatkan pariwisata Kota Batu, dan ternyata event jambore ini tidak hanya formalitas, kita ingin terus ditingkatkan berbagai event yang kita laksanakan, serta rekomendasi yang  dibahas,” kata Aries.

“Sudah disampaikan agar kita bisa menjalankan. Ada yang menarik, salah satu rekomendasinya adalah bagaimana PHRI bisa memberikan CSR bagi desa – desa pariwisata. Harapannya, PHRI ikut terlibat didalam membangun desa,  menjadi desa wisata yang lebih maju,” harapnya.

Para tamu undangan dalam pembukaan Jambore Desa Wisata dan Asosiasi Kepariwisataan Kota Batu 2023
Para tamu undangan dalam pembukaan Jambore Desa Wisata dan Asosiasi Kepariwisataan Kota Batu 2023

Untuk rekomendasi kedua, bagaimana hortikultura  ‘Buah Apel ‘ bisa berjaya di Kota Batu.

“Seluruh hotel, restoran bisa mensosialisasikan agar buah apel ini, tetap menjadi ikon Kota Wisata Batu. Setiap hotel dan restoran menyediakan di setiap kamarnya ada apel ,bahkan sarapan pagi minum jus  apel , dan Tiket – tiket masuk objek wisata , kita siapkan satu tiket dengan satu buah apel,” harapnya.

Aries pun optimis, para petani apel Kota Wisata Batu, diyakini bisa bertahan pada kondisi apapun, karena warga Kota Batu dan wisatawan bisa menikmati buah apel andalan masyarakat Kota Batu.

Ditempat yang sama, Wiweko Ketua APEL yang juga Kepala Desa Oro – Oro Ombo, menyampaikan bahwa tanah khas desa ini, sebelumnya hanya sebatas ditanam palawija.

Peserta dan tamu undangan pose bersama disalah satu stand
Peserta dan tamu undangan pose bersama disalah satu stand

“Alhamdulilah hampir lima tahun berjalan diarea ini, sudah bisa dirasakan dan dimanfaatkan oleh sebagian masyarakat yang ada di seputaran wilayah disini. Ini yang saya gunakan anggaran Dana Desa (DD),” ujar Wiweko.

Sebagaimana diketahui, puluhan stand peserta jambore Desa Wisata menampilkan produk unggulan. Produk yang ditampilkan merupakan hasil pelaku UMKM. Seperti olahan beragam varian dari masing – masing desa dan kelurahan, termasuk salah satunya produk unggulan dari SMK Negeri 1 Batu dengan mempromosikan Tata Boga, Roti Khas Batu, dan Tata Kecantikan serta beberapa produk lain. (Gus) 

Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.