MALANGKOTA (SurabayaPost.id) – Walikota Malang Drs H. Sutiaji meminta, agar pemerintah memprioritaskan tenaga pengajar guru tidak tetap (GTT) untuk diangkat menjadi PPPK (Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja).
Mengingat, para GTT sudah mempunyai kompetensi. Bahkan sudah diukur Kepala Sekolah masing masing. Sedangkan pemerintah, telah mengintrusikan untuk menghapus tenaga GTT.
Hal itu disampaikannya saat acara Halal bi Halal Purna Tugas dan Keluarga Besar Dinas Pendidikan dan Kebudayaan di aula Disdikbud Jl Veteran Kota Malang, Jawa Timur, Rabu (03/05/23).
“PPPK itu kan kontrak, ada batas waktu. Jadi saya minta untuk GTT itu diprioritaskan. Setelah itu dianalisa berapa kebutuhannya dan sudah sesuai,, kemudian ada penghentian, ya monggo,” terang Walikota Malang, Sutiaji saat ditemui.
Selain itu, pihaknya juga menyampaikan terima kasih atas dedikasi para tenaga pengajar hingga paripurna. Jasanya, untuk bisa dikenang dari para siswanya para Tenaga Kependidikan (Tendik) lainya
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Malang, Suwardjana menerangkan, hingga saat ini masih ada sekitar 2000 orang guru yang belum diangkat PPPK.
“Yang sudah menjadi PPPK, ada sekitar 900 san orang. Kebanyakan, mengiisi jam di Sekolah Dasar. Dan setiap bulannya, selalu ada yang pensiun. Minimal 10 orang, baik guru maupun kepala sekolah,” terangnya.
Terkait halal bi halal dengan para purna tugas tenaga kependidikan, hal itu gagasannya yang disambut baik. Pihaknya mengundang sekitar 700 tenaga pendidikan.
“Alhamdulillah, disambut para pendidik dengan senang hati. Bisa menghadirkan pak Wali. Bahkan, disarankan pak wali, untuk digelar di MCC,” terangnya.
Ia menambahkan, dari jumlah undangan itu, 110 orang diantaranya adalah para purna tugas. Selebihnya, adalah para guru, kapala sekolah dan tenaga pendidik lainya.
Melihat antusias para undangan, para yang hadir dibagi dalam gelombang jam kehadiran. (Lil)
Leave a Reply