MALANGKOTA (SurabayaPost.id) – Sosok Walikota Malang H Sutiaji dan Wakil Walikota Sofyan Edi Jarwoko, menyisakan kenangan mendalam dari sekian banyak orang. Terlebih lagi, kepemimpinan pasangan Sutiaji – Sofyan Edy menjadi panutan bagi kalangan pejabat dilingkungan Pemerintah Kota Malang.
Seperti halnya dengan Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Malang, Noer Rahman Wijaya. Dirinya menceritakan sekilas sosok Wali Kota Malang Sutiaji dan Wakil Walikota Malang Sofyan Edi Jarwoko selama lima tahun memimpin Kota Malang.
Pria yang akrab disapa Rahman ini menyampaikan, bahwa kedua sosok yang memimpin Kota Malang sejak tahun 2018-2023 merupakan sosok yang luar biasa dalam memimpin.
Meskipun diakuinya, Rahman masih terhitung baru menjabat sebagai seorang kepala dinas yakni sejak tanggal 28 September 2022 lalu, namun banyak kenangan yang dilalui Rahman selama menjabat sebagai Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Malang.
Menurut Rahman, Wali Kota Malang Sutiaji sebagai orang nomor satu di lingkungan Pemerintah Kota (Pemkot) Malang merupakan seorang pemimpin yang dapat memberikan energi positif dan motivasi kepada para Aparatur Sipil Negara (ASN) Pemkot Malang.
“Beliau selalu mengimbau agar lebih mengedepankan tentang pengelolaan dan pelayanan kepada masyarakat. Khususnya di pembangunan, di sektor lingkungan hidup,” ujar Rahman, Jumat (22/09/2023).
Salah satu yang dikenangnya, yakni pengelolaan Ruang Terbuka Hijau (RTH) di Kota Malang yang selama kepemimpinan Walikota Sutiaji dan Wakil Walikota Sofyan Edi Jarwoko banyak yang mendapatkan dana Corporate Social Responsibility (CSR) dari perusahaan-perusahaan di Kota Malang.
Menurut Rahman, meskipun dikelola dengan menggunakan dana CSR, yang terpenting yakni kebermanfaatan untuk masyarakat luas Kota Malang yang paling penting.
Lebih lanjut Rahman mengakui merupakan kepala dinas yang kerap kali dianggap nakal oleh Walikota Sutiaji. Menurutnya, anggapan nakal tersebut karena Rahman merupakan salah satu kepala dinas yang sulit diatur.
“Saya termasuk kepala dinas yang nakal menurut beliau, karena susah diatur. Tapi dibalik itu kita akhirnya bisa memberikan inovasi dan improvisasi kami khususnya untuk penanganan di lingkungan hidup,” tandasnya.(*)
Leave a Reply