Menengok Jelajah Firhando Gumelar Blusukan Kota Batu,hingga Taktik Pimpin Perusahaan

Firhando Gumelar saat berdialog dengan pedagang. Salah satunya pedagang cilok di Kota Batu
Firhando Gumelar saat berdialog dengan pedagang. Salah satunya pedagang cilok di Kota Batu

BATU (SurabayaPost.id) – Menengok  jelajah silaturahmi bakal calon Wali Kota (Bacawali) Firhando Gumelar, menunggangi kuda besi blusukan Kota Batu membawa konsep SEJUK  jalankan mesin politik damai.Itu dilakukan Cawali termuda tersebut, lantaran ingin lebih dekat dan memahami permasalahan lebih detail tentang Kota Batu.

Seperti halnya dalam kunjungannya, menyapa petani, pelaku seni dan pedagang kaki lima hingga masuk terminal menyapa para sopir angkutan dan pedagang yang beraktivitas di sekitar terminal.

Dari jelajah tersebut ia mengaku  menadah informasi – informasi penting tentang Kota Batu.Disitu pula ia merasa tertantang untuk menajamkan misi visi dirinya.

Untuk itu, gagasan dan beberapa ide muncul dari pria berusia 28 tahun yang memiliki latar belakang pengusaha ini, akan kerja keras untuk meramaikan terminal kelak jika sudah menjadi wali kota.

“Dari blusukan itu akan mempertajam visi misi saya.Itu kita lakukan secara mendadak dan tidak terencana.
Intinya kami ingin melihat situasi seperti apa. Kami juga tidak ingin semuanya ter setting,” papar Mas Gum Selasa (13/8/2024).

Cawali Kota Batu Firhando Gumelar tunggang kuda besi saat blusukan kampung di Kota Batu
Cawali Kota Batu Firhando Gumelar tunggang kuda besi saat blusukan kampung di Kota Batu

Demikian papar dia,bisa mendapatkan gambaran kondisi sebenarnya Kota Batu sebagai bekal dalam pencalonannya sebagai wali kota. 

“Dari situ saya bisa melihat kondisi sebenarnya Kota Batu sebagai bekal saya sebagai calon wali kota. Sekaligus penajaman misi ke depan dan bisa lebih tahu keadaan warga Kota Batu sendiri seperti apa,” ungkapnya.

Seperti diketahui sejauh ini Mas Gum sudah melakukan blusukan serta menemui banyak pihak seperti tokoh masyarakat,tokoh agama, pelaku UMKM,ekraf, budaya, dan lainnya di Kota Batu.Selain bersilaturahmi dirinya ingin langsung mendengar curhatan dari masyarakat. Sehingga bisa merealisasikan konsep SEJUK yang merupakan singkatan dari Sejahtera, Ekologis, Jujur, Ulet, dan Kreatif.

“Suatu kehormatan saya seorang bisa duduk bersama,bertukar pikiran dengan masyarakat batu. Itu merupakan sumbangsih pokok-pokok pemikiran  menjadi bagian penting dalam pembangunan Kota Batu,” lanjutnya.

Ia katakan terkait komitmenya  merangkul, mendengar, serta melibatkan para tokoh, baik dari akademisi, kelompok budayawan dan kelompok – kelompok lain untuk bersama – sama  andil sumbangsih gagasan pembangunan bagi Kota Batu.

Disinggung kiat – kiat apa dalam  memimpin sejumlah perusahaanya menjadi sukses hingga sekarang ? menurut Mas Gum setiap orang bisa saja memiliki kinerja yang baik di perusahaan. Namun tidak semua orang memiliki kemampuan problem solving atau pemecahan masalah yang baik.

“Kita harus bisa menganalisis masalah dan menentukan solusi apa yang terbaik untuk menyelesaikannya, dan harus berani mengambil risiko.Dengan berani mengambil risiko, seseorang bisa keluar dari zona nyamannya. Kemudian bisa menemukan hal – hal luar biasa yang selama ini tidak dilihatnya,” katanya.

Demikian kata dia, tanggung jawab pemimpin tidak hanya memberikan perintah dan berharap mereka semua mendengarkannya.Lebih dari itu, ciri-ciri pemimpin baik adalah yang mau mendengarkan orang lain.

“Jadi harus bersedia mendengarkan rekan dan karyawan ,siapa tahu pendapat mereka justru lebih baik dari keputusan pemimpin.Terlebih lagi, kerja sama tidak hanya dilakukan satu arah dari pimpinan ke bawah.Kerja sama harus dilakukan secara dua arah,” ujarnya.

Itu ujar dia,pemimpin harus bisa menyampaikan pesan secara jelas dan memastikan bahwa pesan tersebut memang diterima oleh bawahan.

Pasalnya, miskomunikasi kerap menjadi salah satu hambatan terbesar dalam kerja. Oleh karena itu, komunikasi menjadi skill dasar dalam bekerja.

“Tugas seorang pemimpin tidak berhenti pada menyampaikan pekerjaan pada bawahan.Lebih dari itu, perlu membangun tim yang solid.Salah satu upaya yang bisa kita lakukan adalah mengapresiasi kinerja bawahan.Kita boleh saja mengkritik kinerja mereka. Namun, jangan lupa untuk mengapresiasi atau berterima kasih atas segala pekerjaan yang telah mereka selesaikan dengan baik,” tegasnya.

Itu tegas dia,hal ini kerap luput dari perhatian pemimpin.Mereka merasa bahwa karyawannya selalu senang saat bekerja.Tereoenting lagi menurut dia.

“Terbuka kepada karyawan tentang apa yang sedang terjadi, dan percaya bahwa seluruh karyawan memiliki peran penting dalam perusahaan. Jangan sampai hanya memberikan perhatian pada satu atau dua orang tertentu.Dengan merangkul semua karyawan,mereka semua bisa merasa bahwa dirinya berharga, dan itu tidak boleh dilupakan,”tandasnya.

Sisi lain tandas dia,jangan alergi dengan dikritik , lantaran kritik atau saran sejatinya hadir untuk meningkatkan kinerja seseorang.

“Itu sebagian kecil yang bisa saya sampaikan taktik dalam memimpin disejumlah perusahaan saya hingga saat ini,” tutupnya.(Gus)