BOYOLALI (SurabayaPost.id) – Dalam rangka mendukung program Dana Padanan 2024 (PDP), tim pelaksana mengadakan sosialisasi tentang alat Pressure Swing Adsorption (PSA) untuk pemurnian biogas di Kecamatan Tamansari, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, Kamis (19/12/2024).
Program ini diketuai oleh Prof. Sri Suhartini, STP. M.Env.Mgt. PhD. PGCert., dengan tanggung jawab teknis di bawah koordinasi Prof. Dr. Ir. Bambang Susilo, M.Sc.Agr, seorang ahli di bidang energi terbarukan sekaligus mastermind dalam pengembangan teknologi PSA ini.
Acara ini turut dihadiri oleh Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Boyolali yang diwakili oleh Bapak Elang Wahyu Sudiro, S.T., serta sejumlah pemangku kepentingan lainnya. Kehadiran DLH Boyolali menunjukkan dukungan pemerintah daerah terhadap pengembangan teknologi energi ramah lingkungan untuk masyarakat pedesaan.
Sosialisasi yang berlangsung di Balai Desa Tamansari bertujuan memperkenalkan teknologi PSA sebagai solusi efektif untuk meningkatkan kualitas biogas. Alat PSA mampu memisahkan karbon dioksida dan uap air dari biogas mentah, sehingga menghasilkan biogas dengan kandungan metana yang lebih tinggi.
Teknologi ini memungkinkan biogas digunakan lebih optimal sebagai sumber energi yang ramah lingkungan dan berkelanjutan.
Selain pemaparan teori, sesi peragaan penggunaan alat PSA menjadi sorotan utama acara ini. Biogas hasil pemurnian dari alat PSA dialirkan ke genset yang telah dimodifikasi khusus untuk menggunakan biogas sebagai bahan bakar. Demonstrasi tersebut menarik antusiasme peserta ketika sebuah lampu berhasil menyala, membuktikan efektivitas teknologi PSA dalam aplikasi nyata.
“Kami sangat senang dapat memperkenalkan teknologi ini kepada masyarakat. Harapannya, alat PSA ini tidak hanya menjadi inovasi teknologi tetapi juga solusi yang berdampak langsung pada peningkatan kesejahteraan masyarakat,” ujar salah satu pemateri.
Dengan keahlian Prof. Bambang Susilo dalam perancangan dan implementasi PSA, teknologi ini diharapkan dapat menjadi tonggak penting dalam pemanfaatan energi terbarukan di Indonesia.
Sementara itu, Elang salah satu Perwakilan DLH Boyolali menyampaikan apresiasinya terhadap program ini dan berharap teknologi ini dapat terus dikembangkan untuk kemajuan daerah.
Acara ditutup dengan sesi foto bersama antara peserta, tim pemateri, dan perwakilan DLH, menandai kolaborasi yang solid dalam upaya memajukan energi berkelanjutan di Kecamatan Tamansari.
Program ini merupakan bagian dari upaya jangka panjang untuk mendorong penggunaan energi ramah lingkungan dan meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya teknologi berkelanjutan, di bawah kepemimpinan dan pengawasan para ahli terkemuka di bidang ini. (**)