DPRD Kota Malang Dorong Pemkot Gunakan CSR Untuk Program Makan Bergizi Gratis

DPRD Kota Malang Dorong Pemkot Gunakan CSR Untuk Program Makan Bergizi Gratis
DPRD Kota Malang Dorong Pemkot Gunakan CSR Untuk Program Makan Bergizi Gratis

MALANGKOTA (SurabayaPost.id) – DPRD Kota Malang dorong Pemerintah Kota (Pemkot) Malang menggunakan Corporate Social Responsibility (CSR) untuk program Makan Bergizi Gratis (MBG). Sebelumnya, anggaran MBG mendapat sorotan dari para anggota dewan tersebut. Pasalnya, harga yang dipatok Rp 10 ribu per porsi saat ini, memunculkan asumsi kurangnya pembiayaan.

Ketua Komisi D DPRD Kota Malang, Eko Herdianto meminta agar Pemerintah Kota (Pemkot) Malang benar-benar memperhatikan standar nilai gizi pada program MBG. Karena, sasaran yang dituju merupakan anak.

“Jadi kebutuhan gizi yang sesuai standard itu setidaknya memenuhi kelayakan nilai gizi dengan memenuhi unsur protein dari hewani dan nabati. Lalu karbohidrat, buah buahan serta susu segar,” kata Eko, Kamis (6/2/2025).

Dengan patokan harga Rp 10 ribu, Eko menilai masih membutuhkan tambahan pembiayaan. Oleh karena itu, butuh CSR untuk mendukung program tersebut.

“Kalau menurut saya, ini masih perlu penyesuaian. Setidaknya per porsi sekitar Rp 13 atau 14 ribu lah. Andai anggaran dari pemerintah pusat per porsi Rp 10 ribuan. Berarti, Pemkot Malang harus bisa menyiapkan tambahan dana sekitar Rp 3-4 ribu,” ujar Eko.

Eko mengaku, CSR perusahaan yang ada di Kota Malang sangat memungkinkan untuk mendukung program tersebut. Oleh karena itu, dibutuhkan kolaborasi apik yang dibangun Pemkot Malang dengan perusahaan yang ada di Kota Malang.

“Bisa lah Pemkot Malang mengambilkan dari bantuan CSR,” yakin Eko.

Eko pun melihat saat ini program MBG belum masif dijalankan di seluruh wilayah kabupaten kota di Indonesia. Karena hal itu masih menunggu petunjuk teknis (juknis) resmi pemerintah pusat.

“Memang masih banyak daerah yang belum berani atau belum bisa melaksanakan program ini. Tentu ini hasil dari kunjungan kerja dan rakor kami di Komisi D DPRD Kota Malang dengan beberapa kota/kabupaten baik di Jatim maupun Jateng,” jelas Eko.

Sementara di Kota Malang sendiri, program MBG sempat dilakukan meski hanya sebatas ujicoba. Dan anggaran yang digunakan murni dari CSR perusahaan.

“Sejauh ini kan masih realisasi awal atau uji coba. Seperti di Kota Malang yang diterapkan di SDN 3 Lowokwaru beberapa waktu lalu,” tandasnya. (**)

Baca Juga:

  • DPRD Kota Malang Apresiasi Upaya Pemkot Atasi Kemacetan
  • Paripurna, DPRD Kota Malang Setujui LKPj Wali Kota TA 2024
  • Komisi B DPRD Kota Malang Terima Aduan PHRI Terkait Dampak Kebijakan Efisiensi Pemerintah Pusat
  • Ketua DPRD Amithya Ratnanggani Apresiasi Gelaran Event Madyopuro Mangano
  • DPRD Kota Malang Gelar Rapat Paripurna HUT ke-111, Momentum Teladani Sejarah Tokoh Terdahulu
  • Paripurna HUT ke-111 DPRD Kota Malang: Bukan Sekadar Usia, Tapi Tanggung Jawab
  • DPRD Siap Bahas Catatan Kritis dan Target 2025 Usai LKPJ Wali Kota Malang Diserahkan
  • Anggota DPRD Kota Malang, Ustadz Rokhmad Hadiri Peringati Nuzulul Qur’an dan Open House di SMP Boarding School Qurrota A’yun
  • Komisi C DPRD Kota Malang Gelar Hearing Bersama DLH dan DPUPR-PKP
  • Ketua DPRD Kota Malang Minta Distributor Minyak Goreng Tak Rugikan Masyarakat