
MALANGKOTA (SurabayaPost.id) – Penurunan tingkat hunian hotel di Kota Malang yang mencapai 30 persen memicu kekhawatiran di kalangan pengusaha. Efisiensi anggaran dari pemerintah pusat membuat kegiatan kedinasan yang biasanya digelar di hotel berkurang drastis. Para pelaku usaha khawatir kondisi ini bisa berujung pada pemutusan hubungan kerja (PHK) massal.
Menanggapi hal tersebut, Wali Kota Malang Wahyu Hidayat memastikan bahwa situasi ini masih bisa dikendalikan. Ia mengandalkan program 1.000 Event sebagai langkah strategis untuk memulihkan bisnis hotel.
“Hotel-hotel hingga UMKM saya pastikan menerima dampak besar dari 1.000 event ini. Kita memfasilitasi dan menarik wisatawan lebih banyak dari program ini,” kata Wahyu, Selasa (15/4/2025).
Program tersebut sudah mulai berjalan dan disebut mulai memberikan manfaat bagi beberapa hotel. Menurut Wahyu, jika program ini terus digelar secara rutin, termasuk dengan menghadirkan acara skala provinsi atau nasional di Kota Malang, dampaknya akan lebih terasa.
“Sejauh ini kan sudah berjalan. Beberapa hotel sudah menerima manfaatnya, ini akan rutin,” ujarnya.
Terkait anggaran promosi, Wahyu mengaku masih perlu pembahasan lebih lanjut. Ia menilai promosi memang penting, namun penggunaannya harus direncanakan secara matang.
“Untuk anggaran harus kami diskusikan lagi. Karena promosi memang penting, tapi harus kita cermari bersama,” jelasnya.
Dalam waktu dekat, Pemkot Malang akan bertemu dengan Perhimpunan Hotel dan Resto Indonesia (PHRI) untuk mendengar langsung masukan dari para pengusaha hotel.
“PHRI akan ketemu kami dan kami mau mendapatkan kejelasan langsung,” tutup Wahyu.
Sebagai informasi, 1000 event merupakan salah satu program unggulan yang diusung oleh Wahyu Hidayat dan Ali Muthohirin. Dengan adanya program ini, diharapkan mampu mendongkrak perekonomian di Kota Malang. (**).