MALANGKOTA (SurabayaPost.id) – Universitas Brawijaya (UB) mulai memaparkan skema terbaru Seleksi Nasional Penerimaan Mahasiswa Baru (SNPMB) 2026. Dalam acara Bincang Santai (Bonsai) Bersama Pakar UB, Rabu (26/11/2025), UB menjelaskan bahwa sistem Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) 2026 dirancang untuk jauh lebih aman dengan menggunakan flash disk khusus dan tidak ada software lain yang bisa disisipkan.
Direktur Administrasi dan Layanan Akademik UB, Dr. Rosihan Asmara, S.E., M.P, menjelaskan bahwa UB tetap membuka tiga jalur penerimaan mahasiswa baru, yaitu IUP, Seleksi Nasional (SNBP & SNBT), dan Seleksi Mandiri UB. “Adanya TKA, nanti mungkin ada beberapa hal di dalam seleksi mandiri akan diadopsi nilai-nilai TKA. Tetapi tidak menjadi komponen utama,” ujarnya.
UB juga menegaskan akan memberikan porsi besar kepada peserta berprestasi, terutama pada jalur nasional. “Jadi diharapkan adik-adik yang mempunyai prestasi itu mendaftar Universitas Brawijaya karena akan mendapatkan apresiasi yang tinggi selain prestasi akademik,” kata Rosihan.

Sistem UTBK 2026 juga dirancang untuk mencegah kecurangan. Komputer peserta tidak lagi menggunakan hard disk, dan seluruh perangkat hanya dapat dinyalakan melalui flash disk khusus yang langsung terhubung ke server pusat UB.
“Kami tidak akan mengambil secara maksimal 50 persen. Karena kami menginginkan bahwa yang diterima di Universitas Brawijaya adalah benar-benar mahasiswa yang berprestasi,” tegas Rosihan.
UB juga menambah infrastruktur server untuk menunjang sistem baru tersebut. Tahun sebelumnya, 1 server melayani 250 PC. Tahun 2026 ditargetkan hanya melayani 200 PC guna menjaga stabilitas. UB memiliki 1.600 PC, sehingga diperkirakan membutuhkan 8 server, atau penambahan 3 server baru.
Untuk difabel, Arif Hidayat, Sekretaris Direktorat Administrasi dan Layanan Akademik, memastikan bahwa jalur mandiri untuknya tidak dibatasi kuota. “Seleksi mandiri disabilitas itu tidak ada kuota khusus. Jadi tidak masuk di perhitungan 50 persen maksimal tadi. Jadi sebanyak mungkin kita merekrut, menjaring pendaftar-pendaftar disabilitas,” tandasnya.
Dengan sistem yang lebih aman dan berprestasi, UB berharap dapat menerima mahasiswa yang benar-benar berprestasi dan memiliki potensi untuk menjadi pemimpin di masa depan.
Sebagai informasi, dalam kegiatan tersebut hadir tiga narasumber yang bersentuhan langsung dengan sistem pendaftaran. Mereka adalah Wakil Rektor Bidang Akademik Prof. Dr. Ir. Imam Santoso, MP, Direktur Direktorat Administrasi dan Layanan Akademik Dr. Rosihan Asmara, S.E., M.P serta Direktur Direktorat Teknologi Informasi Dr. Raden Arief Setiawan, S.T., M.T. (lil).
